Jakarta, FORTUNE - Ekspansi PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) atau Tanobel Group, emiten air mineral Cleo, berbuah manis. Perseroan membidik kenaikan penjualan 30 persen sampai dengan akhir 2022.
CLEO gencar berekspansi jaringan distribusi selama setahun terakhir. Dus, kini perseroan punya 264 jaringan distribusi per Agustus 2022, naik 53 persen (YoY) dari sebelumnya 173.
Optimisme Sariguna Primatirta dilandasi oleh ekspansi ditambah proyeksi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) ihwal pertumbuhan industri sekitar 5–7 persen di tahun ini.
Di paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp529,32 miliar jadi Rp655,06 miliar. Baik laba kotor maupun laba bersih perseroan juga tumbuh masing-masing 14,64 persen (YoY) dan 12,12 persen (YoY), senilai Rp262,64 miliar dan Rp102,88 miliar.
“Target pertumbuhan tahun ini telah tercapai di kuartal pertama 2022, sebesar 29,7 persen. Sementara untuk laba akan mengikuti dengan menargetkan pertumbuhan dua digit,” kata Manajemen Cleo, seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Kamis (6/10).
Upaya ekspansi dan target pertumbuhan kinerja
Selain jaringan distribusi, perseroan juga berekspansi di lima pabrik, ditambah tiga pabrik baru pada tahun ini, yang diharapkan akan rampung proyeknya pada kuartal keempat 2022.
Guna mendorong ekspansi, CLEO menggelontorkan belanja modal Rp220 miliar hingga akhir tahun. Selain untuk membangun pabrik, dana itu juga digunakan untuk kegiatan operasional, distribusi, dan lainnya.
Tiga pabrik baru Cleo berlokasi di Kalimantan Tengah (Palangkaraya), Kalimantan Timur (Balikpapan), dan Sulawesi Selatan (Palembang). Di sana, perseroan ingin memperkuat penetrasi pasar sehingga bisa kian mendorong laju pertumbuhan.
Terdapat dua strategi kanal di tiap pabrik. Pertama, menggunakan kanal distribusi sendiri demi mempercepat ekspansi distribusi. Kedua, menggandeng mitra di wilayah sekitar guna membangun jaringan distribusi.
Per Mei 2022, Cleo memiliki 29 pabrik dengan jaringan yang tersebar di 9 provinsi. Secara total, kapasitas pabrik Cleo per 2021 mencapai 4 miliar liter. Hingga akhir tahun 2022, perseroan sudah mencapai kapasitas hingga 4,3 miliar liter dan akan ditingkatkan sampai 5 miliar liter.
“Untuk utilisasi sampai dengan kuartal pertama 2022 sudah mencapai kurang lebih 30 persen,” tulis manajemen.
Tahun depan, perseroan membidik ekspansi jaringan di 34 provinsi Indonesia, dimulai dari Kalimantan dan Sumatra, lalu ke berbagai provinsi lain.
“Kami yakin menguasai pasar tak hanya di Pulau Jawa, tapi secara nasional, (sehingga) produk Celo mudah dijangkau dan pertumbuhan dari segi pendapatan, penjualan, hingga marjin yang terus meningkat dapat membuat saham Celo ikut meningkat,” ujar manajemen.