Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen sepeda United, PT Terang Dunia Internusa Tbk (UNTD) yang akan IPO pada Februari, menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 30 persen pada 2024.
Itu dalam skenario konvensional. "Target tersebut standar saja, tapi capaiannya tentu akan jauh di atas," kata Presiden Direktur Terang Dunia Internusa, Stephen Mulyadi setelah paparan publik UNTD di The Ritz Carlon Pacific Place, Jakarta, Kamis (11/1).
Apalagi, kini Terang Dunia Internusa tengah menjajaki kesepakatan bernilai jumbo yang berkaitan dengan produk motor listriknya. Sayangnya, Stephen enggan menyebut siapa partner dalam kesepakatan itu.
"MOU-nya rencananya mungkin di bulan satu [Januari] atau bulan dua [Februari] ya," katanya. Ketika ditanya apakah mitranya itu BUMN, ia hanya berujar, "Nanti kami rilis di berita ya."
Jika kesepakatan itu berhasil diraih, maka nilai kontraknya akan melampaui rencana yang sudah perseroan tentukan. Bahkan berpeluang mendongkrak pertumbuhan pendapatan hingga 100 persen.
Adapun, selama 2023, perseroan mengestimasikan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 50 persen (YoY), dari pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022 yang masing-masing mencapai Rp419,2 miliar dan Rp42,1 miliar.
Per akhir Juli 2023, perseroan mencatatkan penjualan neto senilai Rp479,7 miliar, bertumbuh 93,6 persen (YoY) dari Rp247,8 miliar. Laba bersihnya pun meroket 114,2 persen (YoY) di periode serupa, dari Rp21,5 miliar menjadi Rp46,0 miliar.
Target operasional emiten United Bike
Di sisi operasional, UNTD membidik produksi beragam untuk setiap produk pada 2024. Untuk motor listrik misalnya, targetnya adalah 60.000 motor listrik. Sementara itu, ntuk sepeda, target produksinya sekitar 200.000.
Stephen mengatakan, "[Produksi motor listrik kami] di 2023 mulanya masih beberapa ribu saja."
Hal itu karena subsidi motor lsitrik baru dimulai di akhir 2023. Sehingga permintaan pada 2024 ini diproyeksi naik signifikan dan terus berlanjut.
Emiten United Bike itu mempunyai tiga pabrik, yang meliputi:
- Pabrik Gunung Putri seluas 1 hektare
- Pabrik Citeureup, Bogor seluas 4 hektare.
- Pabrik Curug yang dimiliki oleh afiliasi, seluas 5 hektare.
Pabrik di Gunung Putri dan CIteureup sama-sama berkapasitas memproduksi maksimal 1 juta sepeda, 250.000 sepeda listrik, dan 150.000 motor listrik per tahun.
Di sisi lain, pabrik yang berlokasi di Curug mampu menghasilkan maksimal 500.000 e-moped dan motor listrik per tahun. "Di sana ada pabrik baru dan pabrik lama. Kapasitas [khusus] untuk motor listriknya 150.000 unit per tahun," kata Stephen lagi.
Terang Dunia Internusa memang memproduksi empat macam produk, yakni sepeda, sepeda listrik, e-moped, dan motor listrik. Lewat IPO, perseroan akan menawarkan hampir 1,7 miliar saham baru atau 25 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Harga penawarannya berkisar di antara Rp170 sampai dengan Rp240 per saham. Dus, perseroan dapat menghimpun dana maksimal Rp400,0 miliar. Seluruh dana itu akan perseroan gunakan sebagai modal kerja guna membeli bahan baku motor listrik dan e-moped, di antaranya: bingkai (frame), baterai, dinamo, wheel-set, brake system, multi-information display, dan suspension.
Penawaran awal atau bookbuilding UNTD berjalan mulai 11-22 Januari 2024. Tanggal efektifnya jatuh pada 30 Januari 2024. Sementara itu, penawaran umum diperkirakan akan berlangsung pada 1-5 Februari 2024, berlanjut ke penjatahan di hari terakhirnya. Kemudian distribusi akan dilaksanakan pada 6 Februari 2024 dan pencatatan pada 7 Februari 2024.