Profil Investor Pasar Modal Juni 2023: Karyawan-Guru Dominan

Tapi, berdasarkan total aset, pengusaha masih pemenangnya.

Profil Investor Pasar Modal Juni 2023: Karyawan-Guru Dominan
ANTARA FOTO/Galih Pradipta (deleted)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Jumlah investor pasar modal bertumbuh 8,90 persen (year to date) menjadi hampir 11,23 juta per Juni 2023. Investor individu mendominasi, dengan profil yang beragam. Karyawan swasta dan publik serta guru mendominasi.

Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dari segi persentase, investor individu pasar modal mayoritas bekerja sebagai pegawai negeri, swasta, dan guru (32,92 persen). Kemudian disusul oleh pelajar (26,86 persen), pekerjaan lainnya (18,75 persen), pengusaha (14,82 persen), serta ibu rumah tangga (6,65 persen). 

Lebih lanjut, jumlah investor yang menempuh pendidikan SMA merupakan yang tertinggi (64,12 persen). Diikuti oleh investor lulusan S-1 (26,41 persen), D-3 (6,81 persen), dan S-2 ke atas (6,81 persen).

Para investor laki-laki masih mendominasi persentase investor (62,63 persen), tetapi jumlah investor perempuan per Juni (37,37 persen) mengalami kenaikan tipis dibandingkan pada Mei lalu (37,27 persen).

Kepemilikan aset investor di C-BEST berdasarkan pekerjaan, pendidikan, dan jenis kelamin

ilustrasi kegiatan investasi (unsplash.com/ charlesdeluvio)

Jika dibandingkan dari segi aset berdasarkan pekerjaan investor, pengusaha masih memimpin dengan jumlah aset Rp409,03 triliun. Baru diikuti oleh pegawai negeri, swasta, dan guru (Rp354,35 triliun), ibu rumah tangga (Rp59,58 triliun), pelajar (Rp13,21 triliun), dan lainnya (Rp348,33 triliun).

Sementara itu, berdasarkan pendidikan, investor lulusan S-1 memiliki aset terbanyak, dengan jumlah Rp512,49 triliun. Lalu diikuti oleh jebolan SMA ke bawah (Rp156,04 triliun), D-3 (Rp35,79 triliun), dan S-2 atau lebih (Rp89,62 triliun).

Lalu, berdasarkan jenis kelamin, perbandingan jumlah aset antara investor laki-laki dan perempuan masih timpang, yakni Rp946,03 triliun VS Rp214,93 triliun.

Profil investor berdasarkan usia dan penghasilan di C-BEST

Ilustrasi Pajak Penghasilan. (ShutterStock/mozakim)

Secara usia, para investor 30 tahun ke bawah merupakan yang terbanyak (57,57 persen). Baru disusul oleh investor di rentang usia 31-40 (23,05 persen), 41-50 (11,19 persen), 51-60 (5,35 persen), dan di atas 60 tahun (2,84 persen).

Akan tetapi, dari segi jumlah aset, semakin tua investor maka semakin besar asetnya. Total kepemilikan aset di C-BEST para investor berusia 60 ke atas adalah Rp730,43 triliun. Diikuti oleh kelompok usia 51-60 (Rp202,25 triliun), 41-50 (Rp133,86 triliun), 31-40 (Rp86,11 triliun), dan 30 tahun ke bawah (Rp31,74 triliun).

Bagaimana dari segi penghasilan? Berdasarkan jumlah, investor dengan pendapatan Rp10 juta sampai Rp100 juta mendominasi (47,54 persen) dan Rp10 juta ke bawah (38,73 persen). Sisanya adalah investor dengan penghasilan Rp100 juta sampai Rp500 juta (11,54 persen) dan di atas Rp500 juta (2,18 persen).

Berdasarkan kepemilikan aset, urutannya berbanding terbalik, yakni:

  • Investor berpenghasilan Rp500 juta ke atas: Rp361,55 triliun.
  • Investor berpenghasilan Rp100 juta-Rp500 juta Rp252,18 triliun.
  • Investor berpenghasilan Rp10 juta-Rp100 juta: Rp126,01 triliun.
  • Investor berpenghasilan Rp10 juta ke bawah: Rp116,69 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya