Dapat Hak Siar Piala Dunia 2022, Bagaimana Prospek Kinerja SCMA?

SCMA akan menayangkan Piala Dunia mulai November.

Dapat Hak Siar Piala Dunia 2022, Bagaimana Prospek Kinerja SCMA?
Alvin W.Sariaatmadja
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten penyiaran, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) memperoleh lisensi ekslusif penayangan Piala Dunia Qatar 2022 dari FIFA. Perusahaan konglomerasi milik Emtek Group ini, diperkiran bisa meningkatkan keuntungan sekaligus mendongkrak pendapatan seiring diperolehnya hak siar tersebut, menurut analis. 

Mulai November 2022, grup SCMA—SCTV, Indosiar, O Channel, Vidio.com, Nexmedia—bakal menayangkan 40 pertandingan sepak bola pada jam tayang utama (17.00, 20.00, dan 23.00 WIB). Adapun 24 laga lain mengudara pada pukul 02.00 WIB.

“Karena waktu Jakarta lebih cepat empat jam dari Qatar, cocok bagi pemirsa Indonesia menonton pertandingan (di waktu-waktu itu),” kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya dalam risetnya, dikutip Selasa (5/4).

Meski perseroan tak mengungkapkan investasi yang dikucurkan untuk memperoleh izin siar Piala Dunia, Christine memperkirakan dana itu disalurkan melalui bisnis media EMTK atau SCMA.

Prospek cerah dari siaran Piala Dunia 2022

Peralatan penyiaran di stasiun televisi. Shutterstock/Cooler8

Ini bukan pertama kalinya SCMA menjadi partner penyiaran kompetisi sepak bola dunia. Pada 2006, hak siar Piala Dunia FIFA juga jatuh ke grup perusahaan ; terdiri dari 64 laga, dengan 56 siaran langsung dan 8 rekaman pertandingan penyisihan grup.

“Dengan memegang lisensi Piala Dunia pasti akan menarik lebih banyak pelanggan ke layanan Vidio Premiermilik SCMA, serta menambah pangsa pasar pemirsa TV sehingga harapannya pendapatan perseroan meningkat,” ujar Christine. 

Berdasarkan risetnya, hak siar diperkirakan bernilai US$10–30 juta. Pada 2006, margin kotor SCTV berkurang 4,6 persen (yoy) walau pendapatan terdongkrak 14,4 persen (yoy).

Data Statista menyebut, pendapatan FIFA dari lisensi naik secara signifikan sejak 2016. Dus, Emtek Group diperkirakan merogoh kocek dua kali lipat dari 2006.

Proyeksi pertumbuhan pendapatan

Ilustrasi keuangan hijau. (Pixabay/Orlandow)

SCMA membukukan pertumbuhan pendapatan 16,2 persen (yoy) menjadi Rp5,93 triliun pada 2021. Kinerja ini didukung oleh pendapatan iklan yang berkontribusi sebanyak Rp6,44 triliun; serta pendapatan lain-lain sebesar Rp736,49 miliar. 

Laba bersih SCMA tercatat meningkat 17,39 persen (yoy) menjadi Rp1,35 triliun. Lalu, bagaimana prospek SCMA pada 2022?

Christine meningkatkan perkiraan pendapatan SCMA pada 2022 tumbuh 3 persen, tetapi memangkas proyeksi laba 6,3 persen karena hak siar baru yang dikantongi perusahaan media tersebut.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina