PTPP Raih Rp11,62 Triliun Kontrak Baru per Juni, Naik 6,31%

Kontrak pemerintahan mendominasi, kontribusinya 45%.

PTPP Raih Rp11,62 Triliun Kontrak Baru per Juni, Naik 6,31%
PT PP. (dok. PTPP)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT PP (Persero) Tbk telah meraih kontak sejumlah Rp11,62 triliun sepanjang paruh pertama 2023. Proyek dari pemerintah mendominasi.

Perolehan kontrak baru itu naik 6,31 persen dari periode serupa pada 2022, yang mencapai Rp10,93 triliun. Sekretaris Perusahaan PT PP, Bakhtiyar Efendi mengatakan, hingga Juni 2023, sektor pemerintah mendominasi kontrak baru (45,67 persen), lalu disusul oleh BUMN (27,27 persen), dan swasta (27,06 persen). Secara komposisi, proyek itu diperoleh dari induk (85,10 persen) dan anak usaha PTPP (14,90 persen).

“Berdasarkan lini bisnis, perolehan kontrak baru terdiri dari lini bisnis gedung (34,8 persen), jalan dan jembatan (24,6 persen), perkeretaapian (11,7 persen), bendungan (2,1 persen), dan migas (1,1 persen),” kata Bakhtiyar melalui keterangan resmi, dikutip Rabu (12/7).

Secara keseluruhan, PTPP menargetkan meraih kontrak baru Rp34 triliun hingga akhir 2023. Perseroan yakin raihan kontrak baru di semester pertama bisa memenuhi targetnya tahun ini.

Kontrak baru dan kontrak IKN yang diraih PTPP di paruh pertama 2023

Presiden Jokowi meninjau proyek pembangunan Jalan Tol IKN Nusantara. (Dok. Setpres)

Sejumlah kontrak baru yang PTPP kantongi di semester pertama ini, di antaranya: North-South Commuter di Filipina (Rp1,36 triliun), Bendungan Cibeet (Rp937 miliar), East Port Lamongan Phase 1A & 1B (Rp767 miliar), Jalan Tol Bayung Lencir–Tempino Paket 2 (Rp683 miliar), Gedung BSI Antara (Rp607 miliar), pembangunan jalan akses menuju masjid IKN dan dermaga logistik (Rp397 miliar), Universitas Haluoleo Kendari (Rp240 miliar), duplikasi jembatan PIK (Rp205 miliar), dan Rumah Sakit Amanah Banjarmasin (Rp201 miliar).

Adapun, PTPP setidaknya telah mengamankan 8 proyek IKN. Perkembangan pengerjaannya berbeda, dari 8 persen sampai dengan 100 persen. Kedelapan proyek itu, yaitu:

  • Penyiapan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Tahap 1 (100 persen).
  • Penyiapan KIPP Tahap 2 (63,09 persen).
  • Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat (26,27 persen).
  • Jalan Tol IKN Segmen 3B Kariangau–Sp. Tempadung (24,55 persen).
  • Gedung Kantor Kepresidenan RI (15,03 persen).
  • Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara (13,97 persen).
  • Gedung Kementerian Sekretariat Negara RI (8,89 persen).
  • Jalan akses menuju masjid IKN dan dermaga logistik (kontrak baru).

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya