Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kedatangan pemegang saham baru dari Singapura, khusus untuk proyek ekspansi smelter di Blok Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Perusahaan itu telah menandatangani Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali, berkaitan dengan Perjanjian Kerja Saham Definitif dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd, Senin (27/2), dikutip dari keterbukaan informasi Rabu (28/2).
Bersamaan dengan momen itu, Vale Indonesia pun menyepakati Perjanjian Usaha Patungan dan Perjanjian Pengambilan Bagian Saham dengan Huaqi Pte Ltd asal Singapura, serta PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI). “Itu sehubungan dengan rencana penyertaan modal Huaqi di KNI,” kata Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia, Filia Alanda dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia.
Transaksi tersebut bukan transaksi material dan afiliasi, serta tak mengancam kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha.
Setelah pengumuman tersebut, saham INCO menguat 2,63 persen ke level 6.825,00 di akhir perdagangan Selasa. Sepanjang hari, INCO hampir bergerak konsisten di zona hijau.
Tentang upaya pengembangan dan pembangunan smelter Pomalaa Vale Indonesia
Adapun, INCO sudah menyetujui DCA dengan Zhejiang Huayou Cobalt Co. Ltd pada 13 November 2022 lalu, bertepatan dengan gelaran G20 Indonesia di Bali. Kesepakatan itu berkaitan dengan pengolahan bijih nikel dari Blok Pomalaa menggunakan teknologi HPAL. Pada 27 November 2022, Vale Indonesia telah melakukan groundbreaking ceremony guna memulai pengembangan proyek itu.
Berdasarkan proyeksi perhitungan, nilai investasi pabrik, tambang, dan fasilitas lain pada proyek tersebut berjumlah US$4,5 miliar. Smelter Pomalaa sendiri bertujuan memproduksi komponen dari baterai kendaraan listrik.
Mengutip laporan keuangan tahunan Vale Indonesia 2022, penyelesaian proyek tersebut telah mencapai 56 persen per akhir Desember tahun lalu. Berdasarkan estimasi, proyek itu akan selesai pada 2025.
Lebih lanjut, itu akan berlanjut ke persiapan proyek process plant Pomalaa yang sudah diselesaikan 78 persen, yang diperkirakan rampung pada 2023.
Adapun, total bank garansi yang Vale Indonesia tempatkan sebagai deposito berjangka sebagai jaminan reklamasi untuk Blok Pomalaa mencapai US$384.100 (nilai penuh) dan US$21,3 juta (nilai penuh) untuk Blok Sorowako.