Jakarta, FORTUNE - PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) menganggarkan investasi Rp93,9 miliar untuk mewujudkan 100 persen energi terbarukan (EBT) di semua lini produksi.
Corporate Affairs Director Multi Bintang Indonesia, Bambang Chriswanto mengatakan, itu merupakan investasi hingga akhir tahun 2023, dengan alokasi program lingkungan dan sosial sebagai bagian dari komitmen Brew a Better World.
"Ke depannya, kami akan terus berinvestasi dan terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan," katanya di Mojokerto, Jawa Timur, dikutip Senin (2/9).
Pada bidang lingkungan, contohnya, MLBI menggunakan dua fasilitas biomassa, masing-masing di fasilitas pembuatan bir (brewery) Sampangagung, Mojokerto sejak 2018 dan fasilitas brewery Tangerang sejak 2022. Biomassa yang digunakan adalah sekam padi.
Brewery & Cellar Manager Multi Bintang Indonesia, Gede Muliawan mengatakan, fasilitas biomassa itu berkolaborasi dengan BECIS (Berkeley Energy Commercial Industrial Solutions). Langkah itu sendiri mendorong perseroan mencapai 58 persen target produksi berbasis EBT.
Selain itu, perseroan juga memasang panel surya di kedua pabriknya itu, dengan total kapasitas sebesr 3.387 MWh per tahun. Pemanfaatannya akan memenuhi 18 persen kebutuhan listrik di Sampangagung dan 19 persen di Tangerang sepanjang 2024.
Upaya itu sendiri bekerja sama dengan Blue Leaf Energy. "Pemasangan yang selesai pada 2023 ini akan jadi motor pendorong perseroan mencapai 100 persen penggunaan EBT pada 2025," kata Gede.
Program keberlanjutan sosial
Dari sisi sosial, MLBI juga fokus menggandeng berbagai mitra LSM (lembaga swadaya masyarakat) demi memberdayakan masyarakat. Contoh, guna meraih 100 persen keseimbangan air (mengembalikan air dengan jumlah yang sama dengan yang diambil), perseroan berkolaborasi dengan Yayasan Bambu Lingkungan Lestari (YBLL).
Adapun, di Kabupaten Mojokerto, MLBI dan YBLL beroperasi aktif di area yang rentan kekeringan dengan menanamkan bambu. Saat ini, MLBI dan YBLL telah merealisasikan target keseimbangan air dan Daerah Aliran Sungai (DAS) sehat, dengan raihan hingga 132 persen. Dalam angka, kedua pihak sudah lakukan reforestasi 204 hektare atau 244.000 rumpun bambu.
"[Capaian itu diwujudkan] di DAS Brantas dan sekitar PT Tirta Prima Indonesia, anak usaha MLBI," kata Kepala Program YBLL, Nurul Firnansyah.
MLBI juga bermitra dengan Wahana Edukasi Harapan Alam Semesta (Wehasta) guna mengelola sampah. Tujuannya, meningkatkan sirkularitas, manajemen air bersih, dan memberi pelatihan kepada komunitas lokal.
Bagaimana langkahnya? Pendirian TPS3R (Tempat Pembuangan Sampah Reduse-Reuse-Recycle) dan bank sampah. Sampai sekarang, ada 2 TPS3R dan dua 316 unit bank sampah yang telah dibuat oleh MLBI dan Wehasta. Dari situ, ada 14.615 nasabah dengan dampak ekonomi senilai Rp56,94 juta sejak 2023 sampai dengan kuartal I 2024.
Sisyantoko dari Wehasta mengatakan, "Sejauh ini, kami sudah menjangkau 3.125 anggota masyarakat dan memberikan informasi seputar pengolahan sampah, pembuatan kompos, pembibitan, dan pertanian organik.”
Selanjutnya, TPS3R Sampang baru saja diresmikan setelah berjalan efektifnya TPS3R Trawas. Di TPS3R Trawas, 187 ton total sampah terkelola dari November 2022 hingga Juli 2023. TPS3R Trawas dan TPS3R Sampang akan mengelola sampah domestik dan limbah dari Multi Bintang Indonesia, untuk dijadikan bahan baku pembuatan kompos, sehingga menjadikan TPS3R dan komunitas sebagai bagian dari rantai nilai perusahaan.