Jakarta, FORTUNE - Taipan Telekomunikasi asal Malaysia, Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bh., memboyong ratusan juta lembar saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang diterbitkan melalui aksi rights issue. Ia merogoh kocek hingga Rp1,37 triliun.
Melansir keterbukaan informasi, Senin (9/1), Direktur Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bh. (AII), Vivek Sood, menebus 659,97 juta lembar saham pada Rp2.080 per saham di penghujung perdagangan 2022.
Dus, kini jumlah kepemilikan saham meningkat dari hampir 8,04 miliar menjadi hampir 8,70 miliar saham. Dalam persentase, ada kenaikan tipis 0,39 persen menjadi 66,25 persen, dari sebelumnya 65.86 persen.
“[Tujuan dari transaksi adalah] pelaksanaan kewajiban sebagai pembeli siaga dalam proses penawaran umum terbatas,” kata Vivek Sood dalam suratnya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Aksi rights issue XL Axiata
Sebelumnya, XL Axiata memang mengatakan apabila saham rights issue-nya tidak diserap habis oleh publik, maka akan diserahkan kepada pemegang saham lainnya.
Lalu, jika masih ada sisa saham baru juga, maka AII akan bertindak sebagai standby buyer atau pembeli siaga. Raksasa telekomunikasi Negeri Jiran itu akan menebus semua sisa saham baru dalam aksi korporasi tersebut.
Secara keseluruhan, AII akan menebus semua hak dalam rights issue, dengan total volume saham 1,47 miliar yang bernilai Rp3,07 triliun. Bila ada sisa saham baru yang harus AII tebus, jumlah maksimalnya Rp1,93 triliun.
XL Axiata bakal mengantongi dana Rp4,99 triliun dari rights issue itu, dengan menerbitkan 2,40 miliar lembar saham baru atau 18,31 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PMHMETD III bernilai nominal Rp100.
AII tercatat menggenggam 6,56 miliar saham EXCL yang setara jumlah nilai nominal Rp655,92 triliun atau 61,16 persen sesuai Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus Perseroan per 30 November 2022.
Menurut manajemen EXCL, para investor yang tidak melaksanakan hak dalam rights issue itu akan terdampak dilusi persentase kepemilikan saham maksimal 18,31 persen.