Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik jaringan bioskop Cinema XXI , PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA), menyetujui untuk membagikan Dividen sebesar Rp666,76 miliar atau Rp8 per sahamnya.
Adapun, nilai dividen itu sama dengan 97 persen dari laba bersih Cinema XXI pada 2023 yang berjumlah Rp687,8 miliar.
Ini pembagian dividen pertama Cinema XXI sebagai perusahaan terbuka. "Kinerja kami sepanjang 2023 juta menunjukkan kemampuan perseroan dalam mengoptimalkan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk memperkuat fundamental dan menjaga keberlanjutan bisnis Cinema XXI dalam jangka panjang," kata Sekretaris Perusahaan dan Direktur Keuangan Cinema XXI, Tri Rudy Anitio dalam keterangannya, dikutip Rabu (3/4).
Selain mengumumkan dividen, RUPST juga mengumumkan realisasi penggunaan dana hasil IPO Cinema XXI, yakni Rp2,25 triliun. Hasil bersihnya sebesar Rp2,17 triliun setelah dikurangi biaya penawaran umum.
Hingga akhir Desember 2023, Cinema XXI telah merealisasikan penggunaan dana hasil IPO sebesar Rp1,13 triliun. Dengan demikian, Cinema XXI masih mengantongi sisa dana hasil IPO sebesar Rp1,05 triliun.
Perubahan Direktur Utama Cinema XXI
Kemudian, RUPST juga menyetujui usulan perubahan susunan pengurus Cinema XXI. Dengan perincian keputusan:
- Mengangkat Suryo Suherman menggantikan Hans Gunadi sebagai Direktur Utama.
- Mengangkat Ongki Wanadjati Dana sebagai Pelaksana Tugas Komisaris Utama menggantikan Suryo Suherman.
Adapun susunan pengurus Perseroan menjadi sebagai berikut:
- Pelaksana Tugas Komisaris Utama/Komisaris Independen: Ongki Wanadjati Dana.
- Komisaris: Melia Suherman.
- Komisaris: Harris Lasmana.
- Komisaris: Sacheen Harris Lasmana.
- Komisaris Independen: Mohammad Noor Rachman Soejoeti.
- Direktur Utama: Suryo Suherman.
- Direktur: Arif Suherman.
- Direktur: Dody Suhartono.
- Direktur: Tri Rudy Anitio.
Target di 2024
Sepanjang 2023, Cinema XXI membukukan pendapatan sebesar Rp5,2 triliun dengan perolehan EBITDA sebesar Rp1,7 triliun. Total pendapatan Cinema XXI itu utamanya berasal dari kontribusi penjualan tiket bioskop sebesar 60 persen dan produk makanan dan minuman sebesar 35,4 persen.
Pada 2024 ini, Cinema XXI menyiapkan belanja modal sekitar Rp775 miliar untuk ekspansi bisnis, termasuk pembangunan bioskop dan penambahan sekitar 100 layar yang tersebar di berbagai kota/kabupaten di Indonesia di tahun ini.
"Strategi Cinema XXI akan berfokus pada pengelolaan aset dan liabilitas yang lebih produktif, pengembangan bisnis F&B yang lebih bervariasi, dan implementasi prinsip-prinsip ESG dalam berbagai lini usaha," kata Anitio.