Saham Naik 34,5% di Listing Perdana, TGUK Sentuh ARA

TGUK adalah induk usaha Teguk Indonesia.

Saham Naik 34,5% di Listing Perdana, TGUK Sentuh ARA
Gerai Teguk Indonesia. (Website Teguk Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Induk usaha Teguk Indonesia, PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), resmi masuk Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/7). Di hari listing perdana, TGUK sentuh ARA atau auto reject atas.

Melansir RTI Business, saham TGUK menguat 34,55 persen ke harga Rp148 per pukul 13.45 WIB, dari harga penawaran Rp110 per lembar. Volume transaksinya mencapai 33,96 juta lembar, dengan nilai transaksi Rp5,03 miliar dan frekuensi transaksi 3.699 kali. Kapitalisasi pasarnya pun mencapai Rp528,57 miliar.

Sebelumnya, pada masa penawaran awal atau bookbuilding, Teguk Indonesia mencatatkan oversubscribed permintaan hingga 159,91 kali. Adapun, Teguk menawarkan 10,71 juta lot saham. Book building sudah berjalan pada 19–23 Juni 2023 dengan rentang harga Rp102 sampai Rp112, lalu dilanjut dengan penawaran umum pada 4–6 Juli 2023 dengan harga Rp110 per lembar.

“Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital,” kata Pendiri Teguk Indonesia, Maulana Hakim dan Najib Wahab, Senin.

Teguk Indonesia berdiri pada 2018. Saat ini, Teguk telah memiliki lebih dari 161 outlet secara nasional. Perusahaan juga sudah membuka gerai di Kota New York, Amerika Serikat.

Rencana penggunaan dana IPO Teguk dan kinerja keuangan

Secara detail, Teguk Indonesia akan menggunakan dana IPO untuk:

  • Belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 60 persen, yang meliputi kebutuhan pengembangan dan penambahan gerai.
  • Modal kerja perseroan sebesar 40 persen.

Dari segi keuangan, Teguk Indonesia memiliki total aset senilai Rp76,16 miliar pada 2022. Sementara itu, ekuitasnya berjumlah Rp59,27 miliar karena perseroan memiliki liabilitas mencapai Rp16,88 miliar.

Penjualan Teguk pada 2022 berjumlah Rp128,30 miliar, lebih tinggi daripada 2021 yang mencapai Rp111,21 miliar. Laba bersihnya juga bertumbuh dari Rp8,63 miliar menjadi Rp12,64 miliar. Laba per sahamnya juga naik dari Rp15,95 pada 2021 jadi Rp21,51.

Secara historis, TGUK pernah membagikan dividen pada 21 Desember 2022 sebesar Rp1.000.000 dengan jumlah lembar saham Rp8.367. Dus, total dividennya adalah Rp8,36 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya