Kabar Comeback 2NE1 dan Blackpink Pacu Saham YG Entertainment

Saham YG Ent yang terus turun di 2024, naik 2 hari beruntun.

Kabar Comeback 2NE1 dan Blackpink Pacu Saham YG Entertainment
Pernak-pernik Blackpink yang dijual selama konser. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Saham YG Entertainment Inc naik dua hari berturut-turut pada awal pekan ini seiring pengumuman kembali aktifnya girl group 2NE1 dan Blackpink.
  • Perusahaan hiburan Korea Selatan mengalami tren penurunan saham akibat kekhawatiran pasar terhadap kinerja kuartal II 2024.
  • Sekuritas memangkas target harga saham YG Ent karena sulit menemukan momentum penguatan para emiten itu, terutama setelah kinerja mereka diproyeksikan menurun.

Jakarta, FORTUNE - Saham YG Entertainment Inc (YG Ent), yang mengalami tren penurunan sepanjang 2024, naik dua hari berturut-turut pada awal pekan ini. Itu terjadi seiring dengan pengumuman kembali aktifnya dua girl group besar YG Ent: 2NE1 dan Blackpink.

Kemarin, saham YG Ent menguat sampai 1,56 persen ke 35.800, dari 35.250 pada Jumat (19/7). Hari ini (23/7), sahamnya kembali naik 1,54 persen dari 35.800 won ke 36.350 won.

Adapun, YG Ent adalah salah satu label musik dan perusahaan hiburan terbesar di Korea Selatan (Korsel), bersama dengan SM Entertainment, JYP Entertainment, dan HYBE.

Analis menilai, penguatan itu terjadi karena adanya ekspektasi para investor atas bocoran dari Founder dan CEO YG Ent, Yang Hyunsuk ihwal aktivitas grup 2NE1, girl group legendaris generasi ke-2 YG; dan Blackpink, grup andalan generasi ke-3 YG. Pada awal pekan ini, Yang mengumumkan 2NE1 akan menggelar comeback sebagai grup pada Oktober 2024, sedangkan Blackpink pada 2025.

Pertanyaannya, akankah penguatan saham YG Ent saat ini bertahan lama?

Tren pelemahan saham perusahaan hiburan Korsel

Dikutip dari media lokal, Maeil Business atau mk.co.kr, saham-saham perusahaan hiburan dan label musik Korsel tengah memasuki tren pelemahan. Itu karena kekhawatiran pasar terhadap kinerja kuartal II 2024 dari masing-masing perusahaan. 

Sepanjang 2024, saham-saham para emiten hiburan itu terkoreksi. Sebut saja SM Ent (-20,90 persen); JYP Ent (-44,18 persen); HYBE (-25,13 persen); dan YG Ent (-23,55 persen). Bahkan, pada 19 Juli lalu, saham-saham HYBE, SM Ent, dan YG Ent, mencatatkan rekor terendah selama 52 pekan perdagangan terakhir.

Sekuritas pun memangkas target harga saham-saham perusahaan di sektor itu, kecuali SM Ent. Mengapa demikian? Analis menjelaskan, sulit menemukan momentum penguatan para emiten itu, karena kinerja mereka pada kuartal II diproyeksi menurun atau tak sesuai ekspektasi pasar.

Pada kasus YG Ent, misalnya, Daishin Securities menurunkan target harga dari 65.000 won menjadi 55.000 won. Begitu pula dengan Korea Investment & Securities yang memangkas targetnya dari 57.000 won menjadi 48.000 won.

Memang, Analis Riset Korea Investment & Securities, Ahn Do-young memproyeksi YG Ent meraih kinerja lebih baik pada paruh kedua 2024 dibandingkan paruh pertama. Namun, menurutnya, hal itu harus dilihat sebagai persiapan untuk tahun depan.

"Untuk sekarang, tidak ada momentum [bagi saham YG Ent]. Mereka baru akan mengalami pembalikan kuat pada kuartal IV dengan adanya kabar aktivitas Blackpink," jelas Ahn, dikutip dari mk.co.kr.

Related Topics

K-PopSahamBlackpink

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN