Saratoga Cetak Kenaikan NAV 89% pada Awal 2022, Ini Katalisnya

NAV Saratoga pada awal 2022 mencapai Rp60,9 T.

Saratoga Cetak Kenaikan NAV 89% pada Awal 2022, Ini Katalisnya
Emiten afiliasi Sandiaga Uno, Saratoga Investama. (Website Saratoga Investama)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan kenaikan Net Asset Value (NAV) sebesar 89 persen (YoY) menjadi Rp60,9 triliun pada kuartal pertama 2022.

Menurut Presiden Direktur Saratoga, Michael William P. Soeryadjaja, beberapa portofolio investasi perseroan terus menguat seperti pada paruh kedua 2021. Katalis utama kenaikan NAV pada triwulan pertama 2022 ialah lonjakan harga saham ADRO dan MDKA.

“Pada kuartal pertama ini, Saratoga memperoleh pendapatan dividen sebesar Rp 141 miliar dari PT Provident Agro Tbk (PALM) dan Deltomed. Kinerja positif Perseroan di awal tahun ini menunjukkan bahwa strategi investasi Saratoga di sektor-sektor kunci pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat optimal,” jelas Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, dikutip Selasa (26/4).

Sebagai informasi, SRTG mencetak NAV Rp32,2 triliun pada kuartal pertama tahun lalu. Capaian di awal tahun itu juga lebih tinggi dari NAV Saratoga pada akhir 2021, yakni Rp56,3 triliun.

Selain itu, Saratoga pun membukukan laba bersih Rp3,6 triliun; meroket 208 persen (YoY), dengan mayoritas pertumbuhan nilai portofolio belum direalisasikan.

Prioritas utama SRTG

Michael William S, calon Direktur baru Adaro. (Saratoga)

Di tengah berbagai tantangan ekonomi, Saratoga akan berfokus untuk memastikan alokasi sumber daya secara efisien dan efektif guna menyokong strategi bisnis. “Kami berusaha menjaga rasio biaya dan utang pada tingkat yang sehat, dimana kami mencatatkan biaya operasional tahunan terhadap NAV sebesar 0,3 persen dan nilai pinjaman bersih sebesar 4,7 persen dari NAV,” kata Michael.

Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan, mengatakan perseroan juga akan tetap melanjutkan rencana investasinya di beberapa sektor strategis. Sebut saja industri teknologi digital, pelayanan kesehatan, energi terbarukan, dan konsumen yang terus mendapatkan momentum pertumbuhannya sejak pandemi terjadi.

Tiap tahun, SRTG mengalokasikan dana sekitar US$100 juta–US$150 juta, baik untuk investasi di perusahaan baru maupun portofolio lama. Semua dikucurkan secara terukur dan disiplin.

“Dengan neraca keuangan yang sehat, kami optimistis dapat memaksimalkan setiap peluang investasi yang mampu memberikan peningkatan nilai perusahaan yang optimal dalam jangka panjang,” ujar Devin. 

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024