Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) kembali rawan mengalami konsolidasi, Selasa (25/6), walaupun menguat 0,13 persen pada akhir perdagangan Senin (24/6).
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menjelaskan, hal itu berpotensi terjadi, utamanya jika IHSG hari ini gagal bertahan di atas 6.900.
"IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang support-resistance 6.830–6.960," kata Valdy dalam riset hariannya.
Memang, sentimen domestik membaik. Hal itu terlihat dari penguatan nilai tukar rupiah sebesar 0,33 persen ke Rp16.390 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin (24/6) sore. Penguatan tersebut sejalan dengan tingginya ekspektasi pasar terhadap pemangkasan The Fed Rate di September 2024. Peluang pemangkasan di atas 60 persen berdasarkan jajak pendapat terakhir oleh CME FedWatch Tools.
Perkiraan penurunan U.S. CB Consumer Confidence pada Juni 2024 dan perlambatan pertumbuhan ekonomi AS di kuartal I 2024 diyakini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga The Fed Rate di September 2024.
Dari dalam negeri, rupiah berpeluang lanjutkan penguatan meski terbatas. Pemicunya adalah rencana intervensi pasar oleh BI dengan mengoptimalkan sejumlah instrumen investasi yang dapat menarik inflow. Selain itu, keputusan BI menahan sukubunga di 6,25 persen berdampak positif kepada psikologis pasar.
Valdy memproyeksikan IHSG hari ini melaju di rentang support 6.830, pivot 6.900, dan resisten 6.960. Adapun, daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pada Selasa (25/6) meliputi MYOR, BTPS, BUKA, TINS, dan BRIS.
Sama dengan Phintraco Sekuritas, secara teknikal, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, “Hari ini IHSG berpotensi koreksi terbatas karena masih sepi katalis. Level support IHSG di 6.820-6.870, sedangkan level resist berada di 6.920-6.980.”
Menurut Fanny, di Asia, fokus pasar akan tertuju pada penetapan mata uang Cina, setelah aset-aset negara tersebut kembali dilepas pekan lalu karena para pembuat kebijakan tidak melihat urgensi untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus.
Selain itu, pekan ini selain menganalisis data inflasi, investor juga mewaspadai risiko geopolitik pada pekan ini. Debat pertama perdana menteri Inggris dan presiden AS dijadwalkan pada pekan ini.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Selasa (25/6):
1. AMMN: Jika tidak break di bawah 10.500, potensi naik ke 10.975-11.150 short term.
2. CUAN: Jika tidak break di bawah 8.200, potensi naik ke 8.300-8.450 short term.
3. MYOR: Jika tidak break di bawah 2.370, potensi naik ke 2.420-2.460 short term.
4. ADRO: Jika tidak break di bawah 2.640, potensi naik ke 2.770-2.840 short term.
5. TBIG: Jika tidak break di bawah 1725, potensi naik ke 1.800-1.820 short term.
6. MAPI: Jika tidak break di bawah 1.400, potensi naik ke 1.450-1.480 short term.