SGER Raih Kontrak Ekspor Batu Bara, Nilainya hingga US$10,9 Juta

Ini kontrak ekspor batu bara ke Filipina.

SGER Raih Kontrak Ekspor Batu Bara, Nilainya hingga US$10,9 Juta
Batu bara PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). (Dok. Sumber Global Energy)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) amankan kontrak ekspor batu bara dengan PLTU Minergy Power Corporation Philippine di Filipina senilai US$10,94 juta.
  • Pasar batu bara di Filipina sangat potensial karena pembangkit listrik di sana mengandalkan batu bara, dengan persentase penggunaannya melampaui negara-negara lain.
  • SGER juga bermitra dengan Power Generation Corporation dan Vinacomin Nothern Coal untuk ekspansi di Asia Tenggara dengan nilai kontrak mencapai US$44,45 juta dan US$22,51 juta.

Jakarta, FORTUNE - PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) mengamankan Kontrak ekspor Batu Bara dengan PLTU Minergy Power Corporation Philippine di Filipina.

SGER sudah menandatangani perjanjian jual beli batu bara dengan Minergy Power Corporation (MPC). Potensi nilainya adalah US$10,94 juta (sekitar Rp173 miliar). Sekretaris Perusahaan SGER, Michael Harold mengatakan, perjanjian tersebut penting untuk ekspansi perseroan di negara tersebut.

"Kami akan terus menjajaki kerja sama potensial dengan pelanggan lain di Filipina, mengingat pasar batu bara di Filipina sangat potensial," ujar Michael dalam keterangan resmi, Senin (2/12).

Sebab, pembangkit listrik di Filipina mengandalkan batu bara. Data Ember Energy menunjukkan, persentase penggunaan batu bara Filipina untuk pembangkit listrik sudah melampaui Tiongkok, Polandia, dan Indonesia pada 2023. Angkanya naik dari 59,1 persen (2022) menjadi 61,9 persen.

Peningkatan konsumsi tersebut terjadi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi di Filipina. "Dalam jangka panjang, batu bara masih akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi Filipina, terutama selama masa transisi menuju energi bersih," jelas Michael lagi.

Adapun, MPC adalah entitas anak dari Mindanao Energy Systeems Inc. (Minergy), yang menggarap bidang pembangkitan, transmisi, serta distribusi tenaga listrik di Balingasag, Provinsi Misamis Oriental, Filipina. MPC sendiri mempunyai PLTU Balingasag yang kapasitasnya mencapai 3 kali 55 megawatt.

Secara menyeluruh, SGER tengah mendorong ekspansi di Asia Tenggara. Sebelum ini, perseroan pun sudah bermitra dengan Power Generation Corporation melalui perjanjian pasokan batu bara sejumlah 500.000 metrik ton. Nilai kontraknya berpotensi mencapai US$44,45 juta (sekitar Rp705 miliar). 

Selain itu, perseroan juga bekerja sama dengan Vinacomin Nothern Coal. Berdasarkan perjanjian paket impor batu bara kemitraan itu, volume batu bara yang akan dipasok berjumlah 200.000 metrik ton. Potensi nilai kontraknya sampai dengan US$22,51 juta (sekitar Rp365,95 miliar).

Michael berujar, "Dengan masuknya SGER ke pasar Filipina dan Vietnam, kami meyakini kinerja perseroan akan bertumbuh ke depan, didukung oleh permintaan dari pasar Asia Tenggara."

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers