Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik Tolak Angin, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) menetapkan akan membagikan Dividen Interim tunai sebesar Rp18 per saham untuk tahun buku 2024 periode I.
Secara total, dividen SIDO mencapai Rp540 miliar atau 88,9 persen dari laba bersih perseroan pada paruh I 2024 yang berjumlah Rp608,48 miliar.
Hal itu ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi SIDO pada 23 Oktober 2024 dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Jika mengacu pada harga saham SIDO pada tanggal tersebut, yakni Rp665, maka yield dividen interim SIDO itu mencapai 2,71 persen.
Adapun, SIDO akan membayarkan dividen pada 20 Nobember 2024, dengan jadwal lengkap sebagai berikut:
- Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen atau cum dividen:
- Pasar reguler dan negosiasi: 4 November 2024.
- Pasar tunai: 6 November 2024.
- Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen atau ex dividen:
- Pasar reguler dan negosiasi: 5 November 2024.
- Pasar tunai: 7 November 2024.
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai: 6 November 2024.
Kinerja SIDO pada kuartal III 2024
Dari segi kinerja, SIDO membukukan penjualan bersih senilai Rp2,63 triliun pada 9 bulan pertama 2024, bertumbuh 11 persen (YoY). Pertumbuhan itu ditopang oleh kinerja solid produk utama SIDO di pasar domestik ataupun ekspor.
Khusus ekspor, penjualannya tumbuh 75 persen (YoY), walaupun kontribusinya hanya sebesar 8 persen terhadap seluruh penjualan.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan, laba beruto SIDO naik 17 persen (YoY) menjadi Rp1,49 triliun. Margin laba bruto pun melonjak 57 persen dari 54 persen pada periode yang sama di 2023. Itu berkat manajemen biaya efektif berkat pengurangan beban produksi tidak langsung, serta penurunan harga bahan baku. Khususnya di segmen makanan dan minuman.
Laba persih SIDO pun melonjak 33 persen (YoY) menjadi Rp778 miliar. Selain karena kenaikan penjualan, itu juga didorong oleh efisiensi biaya dan kemampuan perseroan mengelola risiko di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dari segi neraca, SIDO masih memiliki kas Rp978 miliar dan tanpa utang. Belanja modal perseroan sepanjang 9 bulan awal 2024 pun hanya sebesar Rp35 miliar, yang mayoritas ditujukan untuk proyek pemeliharaan.