Soal Kabar Divestasi BSI, Ini Kata Bank Negara Indonesia

Sebelumnya, BNI dan BRI dikabarkan akan divestasi dari BSI.

Soal Kabar Divestasi BSI, Ini Kata Bank Negara Indonesia
BNI kini mampu memfasilitasi berbagai kebutuhan transaksi, tabungan, hingga pembiayaan bagi para diaspora di 26 negara. (Dok. BNI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membuka suara terkait divestasi saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).
  • BBNI akan melaksanakan proses aksi korporasi dengan prinsip kehati-hatian, tunduk pada ketentuan yang berlaku, dan keterbukaan informasi.
  • Berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 30 Juni 2024, BBNI masih memiliki 23,24 persen saham BRIS, kedua terbesar setelah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) buka suara perihal kabar divestasi saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS).

Corporate Secretary Bank Negara Indonesia, Okki Rushartomo Budiprabowo mengatakan, sebagai pemegang saham pengendali dari Bank Syariah Indonesia, BNI selalu berkomitmen berkontribusi terhadap pengembangan BSI dan industri syariah. Tak terkecuali melalui pelaksanaan aksi korporasi.

Namun, ihwal setiap rencana aksi korporasi, BBNI sebagai perusahaan terbuka akan melaksanakan prosesnya dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Termasuk yang berkaitan dengan Bank Syariah Indonesia.

"Perseroan juga akan tunduk pada ketentuan dan/atau peraturan yang berlaku, termasuk pelaksanaan keterbukaan informasi," katanya dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (11/7).

Di luar itu, Okki menyebut tak ada lagi informasi atau kejadian penting lain yang bersifat material seta berdampak terhadap kelangsungan hidup dan harga saham BBNI.

Sebelumnya, media massa memberitakan pernyataan dari Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar terkait langkah lanjutan atas investasi perseroan di BRIS.

"Ya kalau kita sih mungkin sementara tidak besar, mungkin sekitar 5 persen cukup. Intinya kami masih ingin punya saham BSI, tapi kalau memang nanti kami butuh modal untuk yang lain, pasti akan kami jual sebagian saham BSI," jelas Royke saat ditemui setelah perilisan wondr by BNI pada 7 Juli 2024 lalu.

Selain itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga juga pernah membocorkan perihal rencana divestasi saham oleh BNI dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dari BSI.

Adapun, berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 30 Juni 2024, BBNI tercatat masih memiliki 10,72 miliar atau 23,24 persen saham BRIS. Jumlah dan persentase kepemilikan itu adalah yang kedua terbesar setelah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).

Bersama dengan Kementerian BUMN selaku wakil pemerintah, ketiga bank himbara itu merupakan pemegang saham pengendali dari Bank Syariah Indonesia. Keempat pihak menguasai 90,08 persen saham BRIS per akhir Juni 2024.

BBRI sendiri tercatat memegang 7,09 miliar atau 15,38 persen saham Bank Syariah Indonesia. Di sisi lain, BMRI menguasai 23,74 miliar atau 51,47 persen saham BRIS.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024