Jakarta, FORTUNE - PT United Tractors Tbk (UNTR) membeberkan strategi diversifikasi bisnisnya pada 2024, yang fokus pada bisnis mineral di luar batu bara dan energi baru-terbarukan. Belanja Modal miliaran dolar pun disiapkan.
Presiden Direktur United Tractors, Frans Kesuma menjelaskan, pada bisnis mineral di luar batu bara, dua hal yang menjadi fokus perseroan adalah bisnis emas dan nikel. “Sebetulnya kami tak punya target tertentu. Yang penting, kalau itu sizeable dan memang feasible, pasti kami akan coba untuk bisa memperoleh peluang akuisisi,” jelasnya dalam publix expose live 2023, Selasa (28/11).
Selain itu, United Tractors juga akan mempertimbangkan dua poin, yakni status kelegalan objek akuisisi dan isu-isu terkait unsur ESG. Jika ada aset yang baik, tapi isu ESG-nya sulit dikendalikan, maka perseroan akan memikirkan ulang rencana akuisisinya.
United Tractors sendiri memproyeksikan total belanja modal (capital expenditure) sekitar US$1 miliar sampai dengan US$1,1 miliar pada 2024, lebih rendah dari yang perseroan anggarkan pada 2023.
Direktur United Tractors Iwan Hadiantoro mengatakan, belanja modal pada 2024 sebagian besar akan digunakan untuk bisnis kontraktor penambangan perseroan, di bawah naungan anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara (PAMA). “Tahun depan capex akan sedikit mengalami penurunan [dibandingkan 2023],” kata Iwan.
Adapun, pada 2023 ini, belanja modal UNTR mencapai US$1,2 miliar. Mayoritas dari dana itu diperuntukan kepada PAMA juga. Khususnya pembelian alat berat kontraktor penambangan yang baru.
“Sementara sekitar US$200 juta sisanya akan dihabiskan ke bisnis pertambangan, baik itu pertambangan batu bara maupun emas,” imbuh Iwan.
Target operasional United Tractors di 2024
Untuk bisnis alat berat, United Tractors menargetkan penjualan Komatsu sebanyak 4.000 unit. Angka itu lebih rendah dari target pada 2023, yakni sekitar 5.800-6.000 unit. Selama periode Januari-September 2023, perseroan telah mencatatkan penjualan Komatsu sebanyak 4.365 unit.
Mengapa target untuk tahun depan menurun? Iwan menjelaskan, “Itu karena dua hal. Pertama, antisipasi penurunan belanja pelanggan karena adanya pemilihan umum dan satu lagi: karena penurunan harga komoditas, terutama di sektor pertambangan.”
Di bisnis kontraktor penambangan, perseroan memproyeksikan produksi batu bara dan overburden removal akan meningkat sekitar 5–10 persen. Target produksi batu baranya sendiri adalah 137 juta ton, sedangkan overburden removal-nya 1,2 miliar BCM (bank cubic meter).
Lalu, untuk bisnis tambang batu bara UNTR, yang dioperasikan oleh PT Tuah Turangga Agung, memiliki target penjualan sebesar 12 juta ton pada 2024. Angka itu naik 7 persen (YoY).
“Dari 12 juta ton ini, sekitar 3 juta ton disumbangkan dari batu bara metalurgi, sedangkan sisanya batu bara termal,” kata Iwan.
Terakhir, United Tractors juga memproyeksikan penjualan emas sebanyak 235.000 ons pada 2024, naik sekitar 30-35 persen (YoY).