Sumber Global Energy Raih Kontrak Baru, Potensi Nilai Rp3 T

Ini menambah daftar kontrak yang diamankan SGER.

Sumber Global Energy Raih Kontrak Baru, Potensi Nilai Rp3 T
Batu bara PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). (Dok. Sumber Global Energy)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) amankan kontrak jual beli baru dengan PT Merge Mining Industri, potensi pendapatan Rp3 triliun.
  • SGER juga punya kontrak dengan Vinacomin - Nothern Coal Trading Joint Company dan Viet Phat Import Export Trading Investment Joint Stock Company.
  • SGER meningkatkan kinerja dengan kontrak jangka panjang dan diversifikasi usaha, termasuk Nota Kesepahaman dengan PT PLN Energi Primer Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Emiten batu bara PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) mengamankan kontrak perjanjian jual beli baru dengan PT Merge Mining Industri. Berapa peluang pendapatannya?

Perjanjian itu ditandatangani pada 11 November 2024. Adapun, volume kontrak sebesar 2 juta metrik ton batu bara, dengan potensi pendapatan sebesar Rp3 triliun.

"Dengan adanya kontrak ini, akan berdampak baik bagi peningkatan kinerja perseroan, " demikian pernyataan Corporate Secretary Sumber Global Energy, Michael Harold dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/11).

Sebelum ini, SGER pun telah memperoleh kontrak kerja sama dengan Vinacomin - Nothern Coal Trading Joint Company untuk menyuplai batu bara di Vietnam. Volume kontraknya berjumlah 300.000 metrik ton, dengan durasi pelaksanaan kontrak sejak 31 Januari 2025. 

Berapakah nilai dari kontrak tersebut? Michael berujar, "Potensi nilai kontrak itu sampai dengan US$32,60 juta (sekitar Rp499 miliar)."

Selain kontrak yang diumumkan pada 8 November 2024 itu, perseroan juga sudah lebih dulu mendapatkan kontrak kerja sama dengan Vinacomin Nothern Coal pada Juli 2024. Volume dari kontrak tersebut adalah 200.000 metrik ton, dengan potensi nilai kontrak sampai dengan US$22,51 juta (sekitar Rp366,28 miliar).

"Dengan durasi pelaksanaan kontrak sejak tanggal penandatanganan kontrak hingga 15 Agustus 2024," kata Michael.

Upaya meningkatkan kinerja

Pada paparan publik terakhir Mei lalu, perseroan melaporkan realisasi volume pengiriman batu bara pada kuartal I 2024 meningkat 39,10 persen (YoY) dari 2,55 juta metrik ton menjadi 3,55 juta metrik ton.

Faktor pendorongnya adalah kontrak jangka panjang dengan Viet Phat Import Export Trading Investment Joint Stock Company, BUMN Vietnam, untuk menyuplai batu bara di PLTU Song Hau 1.

Selain itu, ada pula kontrak jangka panjang dengan Vosco Maritime Service Joint Stock Company dan kontrak jangka pendek dengan sejumlah pembeli baru serta pesanan berulang dari pembeli sebelumnya.

Lebih lanjut, untuk meningkatkan kinerja ke depan, perseroan sudah menandatangani Contract for Prepayment and Sale and Purchase of Wood Pellets dengan PT Sumber Graha Sejahtera yang terafiliasi dengan Sampoerna Kayoe.

SGE pun mendirikan sejumlah anak usaha untuk diversifikasi usaha dan memperluas pasar di luar Asia. Lebih lanjut, perseroan juga sudah menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT PLN Energi Primer Indonesia.

"Kami juga sudah melakukan offtake beberapa tambang batu bara, nikel, dan pelet kayu untuk menunjang volume penjualan agar terus meningkat," kata manajemen dalam paparan publik.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers