Tak Cuma GOTO, Ini Profil 5 Saham Merah Saat Normalisasi ARB

Bagaimana kinerja saham yang terbakar saat normalisasi ARB?

Tak Cuma GOTO, Ini Profil 5 Saham Merah Saat Normalisasi ARB
GOTO catat saham di BEI. (GOTO)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) anjlok ke level auto reject bawah (ARB) di hari perdana implementasi aturan ARB 15 persen. Lalu kembali melemah 1,60 persen di harga Rp123 beberapa saat di awal sesi I, Selasa (6/6).

Di pembukaan sesi pagi ini, saham GOTO dibuka di level Rp115. Lalu mulai bergerak ke level Rp125 per pukul 09.32 WIB.

Setelah meroket lebih dari 30 persen pada Rabu (31/5) di pekan pendek, saham GOTO merosot 14,97 persen ke harga Rp125. Topik itu sempat jadi buah bibir warganet dan sorotan media massa.

Merosotnya harga saham GOTO menjadikannya emiten dengan koreksi harga saham tertinggi nomor dua sepanjang perdagangan di awal pekan ini.

Namun, selain GOTO, sejumlah saham emiten lain juga mengalami koreksi signifikan, yakni pelemahan lebih dari dua digit. Bahkan masuk ke dalam daftar top losers. Sektornya pun beragam, dari perfilman, teknologi, properti, hingga FMCG (fast moving consumer goods). Berikut ulasan informasinya.

Profil singkat saham yang tertekan saat aturan ARB 15 persen diimplementasi

Ilustrasi pasar saham remuk. Shutterstock/Gearstd
  • PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE)

Saham SAGE melemah 14,88 persen ke harga Rp103, dari sebelumnya Rp111 pada pembukaan perdagangan. Dalam sepekan belakangan, sahamnya juga sudah tergerus 25,90 persen dari harga Rp139. Pada Selasa, sahamnya dibuka di harga Rp95 dan terpantau melemah 5,83 persen pada pukul 09.04 WIB.

Di kuartal pertama 2023, laba perseroan bertumbuh 54,31 persen dari Rp1,66 miliar menjadi Rp2,57 miliar. Di sisi lain, pendapatannya melemah 8,63 persen (YoY) menjadi Rp6,47 miliar, dari sebelumnya Rp7,08 miliar.

Adapun, Saptausaha Gemilangindah atau Grup Sapta bergerak di bidang properti sektor perumahan dan komersil, yang baru saja melantai ke Bursa Efek Indonesia pada 8 Maret 2023.

  • PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI)

Jika GOTO adalah emiten nomor dua di daftar top losers, Senin, maka KOPI memuncaki lis tersebut. Sahamnya terkoreksi 15,00 persen di akhir perdagangan, dari harga Rp480 menjadi Rp408. Selama lima hari terakhir, sahamnya bahkan sudah anjlok 35,24 persen dari harga Rp630. Koreksi tahunannya pun mencapai 24,44 persen.

Di awal pembukaan perdagangan hari ini, saham KOPI dibuka di harga Rp388. Lalu tercatat melemah 13,73 persen di Rp352 per pukul 09.05 WIB.

Mitra Energi Persada sendiri berdiri pada 1981, dengan bisnis di bidang periklanan terpadu. Sampai pada akhirnya, pada Januari 2008, perseroan banting setir ke usaha niaga, penyaluran minyak dan gas alam, pembangunan pembangkit tenaga listrik, penambangan batu bara, dan jasa terkait lainnya.

Lalu kembali mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 2015, setelah delisting pada 2007--waktu masih bernama PT Korpora Persada Investama.

Pada 2022, pendapatannya terkoreksi 2,26 persen (YoY) menjadi Rp184,21 miliar, dari sebelumnya Rp188,47 miliar. Akan tetapi, laba bersihnya melesat 276,09 persen (YoY) dari Rp1,84 miliar menjadi Rp6,94 miliar.

  • PT Jasa Swarasa Agung Tbk (TAYS)

PT Jasa Swarasa Agung Tbk bergerak di segmen bisnis makanan ringan. Perseroan mulai beroperasi pada 1998. Salah satu produknya adalah makanan ringan TRICKS, yang menampilkan wajah Kaesang Pangarep pada kemasannya. Selain itu, perseroan juga memproduksi wafer roll bermerek Nitchi dan Wasuka. 

Pada 2022, laba bersihnya mencapai Rp7,73 miliar, rekor terbaik selama dua dekade sejak berdiri. Pendapatannya pun mencapai Rp332,02 miliar, naik dari Rp315,9 miliar dari tahun sebelumnya.

Kemarin, sahamnya juga merosot ke ARB, dengan pelemahan 14,29 persen. Tingkat koreksi mingguannya lebih dalam lagi, yakni 32,39 persen. Begitu pula dengan pelemahan selama setahun belakangan, yang mencapai 51,02 persen dari Rp196 menjadi Rp96. Hari ini, saham TAYS kembali dibuka melemah 14,58 persen di harga Rp82.

  • PT Data Sinergitama Jaya Tbk (ELIT)

Saham emiten Data Sinergitama Jaya pun anjlok 14,86 persen kemarin, dari harga Rp193 ke Rp189. Pagi ini, sahamnya dibuka di harga Rp180, sebellum akhirnya kembali tertekan 8,47 persen ke harga Rp173 per pukul 09.08 WIB. Selama lima hari perdagangan ini, saham ELIT bahkan sudah tergerus 30,00 persen.

Perusahaan ini dikenal juga dengan nama Ellitery. Berdiri pada 2011, Ellitery bergerak di sektor teknologi dan informatika. Dengan fokus bidang teknologi pusat data virtual. Perseroan bahkan bermitra dengan berbagai penyedia cloud global, layaknya Amazon Web Services (AWS) dan Google Cloud Partner (GCP).

Pada kuartal pertama 2023, ELIT membukukan pertumbuhan 31 persen (YoY) pada laba bersihnya, dari Rp2,91 miliar menjadi Rp3,82 miliar. Pendapatannya juga naik 91 persen (YoY) dari Rp34,13 miliar menjadi Rp65,24 miliar.

  • PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL)

Saham emiten yang menekuni industri kemasan dan kotak ini terkoreksi 14,72 persen dari Rp394 ke Rp336 kemarin. Lalu kembali melemah dan dibuka di level Rp326, Selasa. Bahkan, pada pukul 09.10 WIB, sahamnya sudah tertekan 6,55 persen ke harga Rp314. Lima hari belakangan ini, sahamnya sudah tergerus 27,98 persen.

Secara umum, SMKL menawaran produk kemasan karton terintegrasi, serta logistik dengan solusi kemasan sesuai kebutuhan pelanggannya. Beberapa contoh produknya, antara lain: karton gelombang dan kemasan offset multiindustri (seperti makanan-minuman, sepatu, dan barang elektronik).

Kinerjanya menurun pada kuartal pertama tahun ini. Penjualannya terkoreksi 13 persen menjadi Rp499 miliar. Sementara itu, laba bersihnya merosot 52 persen (YoY) menjadi Rp16 miliar akibat kenaikan harga bahan baku dan energi sejak kuartal empat 2022. Dalam paparan publik pada Rabu (31/5), Direktur SMKL, Heryanto Setiono mengatakan, hal itu menyebabkan tekanan penjualan dari sejumlah pelanggan.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN