Tingkat SSSG Diprediksi Naik, Bagaimana Prospek Saham MIDI?

Pertumbuhan pendapatan direvisi naik.

Tingkat SSSG Diprediksi Naik, Bagaimana Prospek Saham MIDI?
Alfamidi. (Shutterstock/FarisFitrianto)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pendapatan perseroan diproyeksi naik 13% (YoY) pada 2024, dengan SSSG yang diperkirakan meningkat 8% (YoY).
  • MIDI berencana membuka 200 toko baru pada 2024, dengan ekspektasi kenaikan margin kotor jangka panjang.
  • Proyeksi pendapatan MIDI mencapai Rp19,69 triliun pada 2024, dengan target harga saham Rp540 yang menggambarkan upside 21,1% dari harga saat ini.

Jakarta, FORTUNE - Di tengah rencana ekspansi, tingkat rata-rata pertumbuhan penjualan toko atau same store sales growth (SSSG) PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) diperkirakan meningkat. Bagaimana prospek pertumbuhan valuasi dan harganya?

Pada 2024, pendapatan perseroan diproyeksi naik 13 persen (YoY), dari sebelumnya 11 persen (YoY). Begitu pula dengan SSSG yang diperkirakan meningkat 8 persen (YoY), dari sebelumnya 6 persen (YoY).

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Abyan Yuntoharjo, mengatakan proyeksi kenaikan SSSG MIDI didukung oleh fokus perseroan pada produk dengan margin tinggi, manfaat dari penutupan peritel berformat besar, dan aktivitas perekonomian yang lebih tinggi di luar Jawa.

"Panduan manajemen yang direvisi mencerminkan penjualan yang lebih kuat dan daya tarik toko," jelas Abyan dalam risetnya, dikutip Senin (14/10).

Dari segi ekspansi, MIDI berencana membuka 200 toko baru pada 2024, dengan ekspektasi kenaikan margin kotor jangka panjang. Pada semester I-2024, 97 toko baru sudah dibuka, yang mencakup 71 Alfamidi, 22 Lawson, 6 Alfamidi Super, dan pengurangan 2 Midi Fresh.

Untuk sementara, ekspansi itu akan menekan margin. Namun, penutupan toko yang tidak produktif dan biaya lebih rendah akan membantu menormalisasi hal tersebut.

Rencana ekspansi MIDI menargetkan toko-toko dengan periode pengembalian modal 3,5 tahun. Estimasi biaya lebih rendah dilandasi oleh ekspansi yang berfokus ke luar wilayah Jabodetabek.

Ihwal faktor daya beli konsumen yang lemah, Abyan menilai tren deflasi baru-baru ini berpotensi meningkatkan konsumsi. Apalagi, MIDI dianggap memiliki sifat defensif dan margin yang lebih baik.

"Dalam jangka panjang, kami berekspektasi margin kotor MIDI meningkat seiring dengan kenaikan produktivitas toko, didorong oleh margin yang lebih tinggi pada kategori fresh food dan non-food (HPC)," kata Abyan.

MASI memproyeksikan pendapatan MIDI mencapai Rp19,69 triliun pada 2024, dengan estimasi laba bersih senilai Rp591 miliar.

Target harga saham MIDI adalah Rp540, yang menggambarkan upside 21,1 persen dari harga pada 10 Oktober, yakni Rp446. Proyeksi price to earning (P/E) MIDI pada 2024 adalah 25,2 kali, dengan price to book/value (P/B) 3,8 kali.

Pada Senin sore, harga saham MIDI menguat 0,45 persen ke Rp446.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil