Jakarta, FORTUNE - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) kini memiliki bank lahan (land bank) 1.850 hektare setelah penyelesaian penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan total nilai Rp6,5 triliun.
Presiden Direktur PANI, Sugianto Kusuma atau Aguan mengatakan langkah itu merupakan bagian dari ekspansi bisnis PANI. "Saya mendorong terus inovasi cemerlang untuk menciptakan pasar yang optimal di PIK2 dan profitabilitas yang berkelanjutan," katanya dalam keterangannya, Rabu (28/8).
Menurut Corporate Secretary Pantai Indah Kapuk Dua, Christy Grassela mengatakan, perseroan membelanjakan dana tersebut melalui anak usahanya, PT Panorama Eka Tunggal (PET), untuk menambah bank lahan.
Lebih lanjut, Panorama Eka Tunggal sendiri sudah melaporkan keterbukaan atas dana yang diterima dari PANI dengan membeli bank lahan seluas 232 hektare di dua desa, yakni Desa Lemo dan Kampung Besar, Tangerang, Banten.
"Jika kami bagi rata-rata per meter Tanah, biaya yang Panorama keluarkan sendiri sangat minimal," kata Christy di Public Expose Live 2024, Rabu. "Kami dapat menjual, mengelolanya untuk menjadi proyek perumahan dan komersial dengan margin jauh lebih tinggi dari biaya akuisisi tersebut."
Adapun, penyaluran dana hasil PMTHMETD dilakukan melalui penerbitan saham baru yang dibeli oleh PT Multi Artha Pratama (MAP).
"Dananya kami setor tunai melalui MAP, yang mana dua pemegang saham pengendali sendiri menyetor lewat Multi Artha, lalu dilakukan penerbitan PMTHMETD. Lalu disetor ke Panorama dan jadi lah bank lahan 232 hektare," jelas Christy.
Itu dilaksanakan sebanyak dua kali, yang mencakup:
- PMTHMETD I: 787,43 juta saham dengan harga nominal Rp100. Tanggal pelaksanaan 19 Agustus 2024 dan tanggal pencatatan 20 Agustus 2024.
- PMTHMETD II: 469,01 juta saham dengan harga nominal Rp100. Tanggal pelaksanaan dan pencatatannya masing-masing pada 22–23 Agustus 2024.
Adapun, harga pelaksanaan keduanya sama-sama Rp5.200 per saham. Dus, total nilai transaksinya adalah Rp6,53 triliun.
Terkait target, PANI membidik prapenjualan senilai Rp5,5 triliun pada 2024. Yang mana, pada paruh I 2024, perseroan sudah mencapai 60 persen target dengan komposisi prapenjualan kavling komersial sebesar 49 persen, perumahan 27 persen, dan produk komersial 24 persen.
Sepanjang 2024 ini, PANI menyebut ada 14 proyek baru yang ikut menopang target prapenjualan perseroan, yang mencakup 8 proyek perumahan dan 6 proyek komersial.