Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau Right Issue. Kapan dan berapa nilainya?
Berdasarkan prospektus, Vale Indonesia berencana menerbitkan maksimal 603.445.814 (603,44 juta) saham baru. Nilai nominalnya Rp25 per saham.
Adapun, perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran dalam rangka PMHMETD kepada OJK setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada 19 April 2024 pukul 15.00 WIB di Hotel Alila, SCBD.
"PMHMETD akan dilaksanakan setelah pernyataan pendaftaran itu dinyatakan efektif oleh OJK," jelas Manajemen, dikutip dari keterbukaan informasi, KAmis (14/3).
Lebih lanjut, para pemegang saham yang tak menggunakan HMETD akan terdilusi atas persentase kepemilikan saham perseroan, maksimal sebesar 5,73 persen, jika seluruh HMETD yang diterbitkan oleh perseroan dilaksanakan oleh pemegang HMETD.
Pada akhir sesi perdagangan I, Kamis, saham INCO melemah 0,47 persen ke harga Rp4.280 per saham, setelah dibuka di harga Rp4.300 per saham pagi tadi. Mengacu pada data IDX Mobile, volume transaksinya mencapai 10,1 juta saham. Sementara itu, nilai transaksinya berjumlah Rp43,6 miliar dan frekuensi transaksinya mencapai 3.550 kali.
Peran MIND ID dalam right issue
Terkait aksi korporasi ini, MIND ID selaku holding BUMN pertambangan bakal membeli dan menerima pengalihan saham dari Vale Canada Limited (VCL), Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM), dan Vale Japan Limited (VJL) atas seluruh HMETD yang akan menjadi porsi mereka dalam right issue INCO.
Selain itu, MIND ID pun akan melaksanakan semua HMETD porsi mereka berdasarkan syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian-perjanjian definitif tentang transaksi pelaksanaan Kewajiban Divestasi Saham. Sebelumnya, perjanjian itu sudah disetujui oleh VCL, MIND ID, dan SMM dan berlaku efektif pada 26 Februari 2024.
Tak hanya itu, bersamaan dengan transaksi atas saham baru, MIND ID pun akan membeli dan menerima pengalihan sebagian saham dari VCL, SMM, dan VJL. Ini berkaitan dengan salah satu langkah pelaksanaan pemenuhan Kewajiban Divestasi Saham sebagai representasi pemerintah.
"Setelah penyelesaian transaksi saham baru dan saham lama, MIND ID akan memperoleh saham tambahan sebesar 14 persen sehingga menjadi pemegang saham tunggal terbesar di INCO, dengan kepemilikan sekurang-kurangnya 34 persen," jelas INCO dalam prospektus.
Terakhir, setelah transaksi akuisisi selesai, MIND ID dan VCL resmi menjadi pengendali bersama (joint ctroller) secara langsung di INCO.
Rencana penggunaan dana dan dampak right issue Vale Indonesia
Secara garis besar, Vale Indonesia akan menggunakan dana hasil right issue untuk keperluan belanja modal dan modal kerja perseroan. Kendati demikian, keputusan final mengenai alokasi pemakaian dana berada di tangan manajemen.
"Manajemen berhak melakukan penyesuaian terhadap penggunaan dana ini dengan mempertimbangkan keadaan dan faktor-faktor lain yang dianggap layak namun dengan tetap memperhatikan perkiraan garis besar penggunaan dana di atas," tulis perseroan dalam prospektus.
Harapannya, aksi PMHMETD Vale Indonesia dapat memperkuat struktur permodalan dalam pengembangan bisnis atau kegiatan usaha penyelenggaraan pertambangan. Yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap kondisi keuangan perseroan.