Jakarta, FORTUNE - Bagaimana proyeksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg), Selasa (13/2), sehari jelang Pemilihan Umum 2024?
Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, investor perlu mencermati risiko volatilitas karena pesta demokrasi akan segera berlangsung, Rabu (14/2). "IHSG diperkirakan akan melanjutkan fase konsolidasinya pada hari ini," katanya dalam riset.
Ia memprediksi IHSG bergerak di area 7.300-7.330, dengan support di level 7.175, pivot 7.250, dan resisten di 7.330. Saham-saham pilihannya, terdiri dari HRUM, PGEO, MDKA, ANTM, INCO, BJBR, dan NISP.
Dari pasar global, investor masih menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat pada 13 Februari waktu setempat. Yang mana, inflasi AS diprediksi menurun dari 3,40 persen pada Desember 2023 menjadi 3,00 persen pada Januari 2024. Penurunan itu dinilai sebagai sinyal positif.
"Karena memperkuat peluang pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada Mei 2024," kata Valdy.
Sementara itu, sentimen dalam negeri berasal dari rilis data keyakinan konsumen (IKK) di hari ini. Pada Desember 2023, data IKK berada di level 123,80 poin, yang menandakan optimisme terhadap kondisi ekonomi. Pada 2024 ini, ekopnomi nasional diproyeksi positif dengan landasan pertumbuhan PDB kuartal IV masih di atas 5,00 persen dan inflasi terjaga di kisaran 2 persen +/- 1 persen.
"Hal ini diharapkan menjaga IKK tetap berada di atas level 100," ujar Valdy.
Lebih lanjut, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT), Dimas Krisna Ramadhani menyoroti sentimen lain yang penting bagi pasar. Itu termasuk pemilu di pertengahan minggu dan musim laporan keuangan emiten pada 2023.
"Hasil dari Pemilu ini akan berpengaruh terhadap pergerakan pasar saham, dimana apabila pemilu berjalan dengan aman dan kondusif maka akan berpengaruh positif terhadap IHSG," jelas Dimas.
Sementara terkait musim laporan emiten, sejumlah emiten perbankan raksasa sudah mengumumkan kinerjanya. Sebut saja BBCA, BBRI, dan BMRI, yang sama-sama melaporkan pertumbuhan laba tahunan.
Hanya tinggal Bank Negara Indonesia atau BBNI saja bank yang belum mengumumkan kinerja setahun penuhnya. Selain itu, sejumlah emiten berkapitalisasi besar lain, seperti TLKM, ASII, dan ICBP juga patut ditunggu rilis kinerjanya.
Dimas menilai, "Tentunya kinerja emiten-emiten tersebut akan berpengaruh terhadap harga sahamnya dan IHSG."
Sepekan ini, Indo Premier menyoroti saham-saham milik: BRIS, ERAA, dan BMRI bagi para pelaku pasar yang tergolong sebagai trader.