Walau Rawan Profit Taking, Peluang Naik IHSG Masih Terbuka

IHSG hari ini diproyeksikan menguat lagi.

Walau Rawan Profit Taking, Peluang Naik IHSG Masih Terbuka
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diperkirakan menguat setelah naik 0,90 persen pada perdagangan kemarin.
  • Analisis menunjukkan IHSG mendekati akhir wave (i) dan bisa memulai pembalikan tren di sekitar area resisten 6.977-7.032.
  • Daftar saham yang disoroti hari ini: ANTM, ARTO, ASII, BBCA, INCO, INDF, UNVR, CTRA, PGEO, dan MYOR.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan menguat pada Jumat (28/6), setelah ditutup naik 0,90 persen pada perdagangan kemarin.

Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG hari ini akan bergerak naik di rentang support 6.940 dan resisten 6.990. Sebab, IHSG mendekati akhir dari wave (i) dan bisa memulai pembalikan tren di sekitar area resisten 6.977–7.032.

"Target koreksi terdekat diperkirakan berada di sekitar level 6.850," kata Ivan dalam riset hariannya kepada Fortune Indonesia.

Adapun, level support IHSG berada di 6.843, 6.780, 6.710, dan 6.675. Sementara itu, level resistennya berada di 6.977, 7.032, 7.099, dan 7.149. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish.

Daftar saham yang disoroti oleh Binaartha Sekuritas hari ini, meliputi: ANTM, ARTO, ASII, BBCA, dan INCO. 

Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memprediksi IHSG hari ini melaju di antara level support 6.900, pivot 6.950, dan resisten 7.000.

Menurut Valdy, IHSG masih berada dalam kondisi rawan profit taking di perdagangan Jumat (28/6). IHSG terindikasi sangat overbought sejalan dengan kondisi overbought pada mayoritas saham bank yang menjadi penggerak laju IHSG pada Kamis (27/6).

Dari eksternal, hasil stress test bank di Amerika Serikat (AS) menunjukan bahwa sektor perbankan di AS mampu bertahan dalam kondisi "severe recession". Kondisi itu berdampak positif terhadap keyakinan pasar di tengah kondisi suku bunga tinggi saat ini.

Adapun, dampaknya terlihat dari penguatan signifikan harga saham bank, khususnya para bank besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis (27/6). Akan tetapi, nilai tukar rupiah masih cenderung stagnan (-0,03 persen) di perdagangan Kamis (27/6).

"Meski demikian, sebaiknya jangan terlalu agresif dalam mengakumulasi saham bank saat ini. Pasalnya, Harga saham-saham bank terindikasi overbought di harga saat ini," kata Valdy dalam riset hariannya, dikutip Jumat.

Lantas, apa saja daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pada perdagangan di akhir pekan bulan Juni ini? Dalam laporannya, ia menyoroti saham-saham berikut ini: INDF, UNVR, CTRA, PGEO, dan MYOR.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Apa Itu BRICS: Sejarah dan Perannya Melawan Dominasi G7
Indonesia Mulai Proses Pengajuan Keanggotaan BRICS
Melawan Putusan Pailit, Sritex Ajukan Kasasi
Prabowo Bakal Hapus Utang 6 Juta Petani & Nelayan, Jadi Beban Bank?
RI Bakal Gabung BRICS, CSIS: Tak Perlu Karena Sudah Ada di G20
SIDO Bagi Dividen Interim Rp18/Saham, Ini Jadwalnya