Waspada Awal Fase Downtrend! IHSG Berisiko Makin Tertekan

IHSG diprediksi melemah lagi bila tak bisa tembus resisten.

Waspada Awal Fase Downtrend! IHSG Berisiko Makin Tertekan
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (8/10/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan memasuki awal fase downtrend jika belum mampu melampaui resisten terdekat, 6.951, melanjutkan sesi koreksi yang terjadi kemarin (6/2) sore.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG berpotensi membentuk wave [ii] menuju rentang area 6.708 sampai dengan 6.801. Koreksi itu akan lebih terkonfirmasi jika IHSG menembus area support di 6.827.

Adapun, level support IHSG berada di 6.827 dan 6.767, sedangkan resistennya berada di level 6.953 dan 6.966. Empat saham pilihan dari MNC Sekuritas, meliputi: ADRO, BBCA, BRPT, dan INDF.

Di sisi lain, BNI Sekuritas menilai, peluang rebound IHSG masih terbuka selama masih di atas support line atau 6.845 dan candle lower low. Indikator MACD bullish.

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakarias Siregar menjelaskan, jika IHSG ditutup di bawah 6.815, maka masih berpotensi terkoreksi. Targetnya ada di level 6.784, 6.715 (DONE), 6.621 (DONE), dan 6.557 (DONE).

Sebaliknya, bila IHSG mampu ditutup di atas 6.815, maka berpeluang menuju 6.906 (DONE), 6.992, dan 7.046. Kisaran breakout IHSG hari ini berada di 6.557 sampai dengan 6.953.

“Level resistance berada 6.901, 6.932, 6.953, 6.972. Dengan support 6.855, 6.815, 6.763, 6.714. Perkiraan range di rentang: 6.830 sampai dengan 6.920,” ujar Andri.

Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,5 persen ke level 6.873 dan disertai kemunculan volume penjualan. Indo Premier Sekuritas menjelaskan, sentimen negatif yang menekan laju IHSG terdiri dari: melemahnya indeks di Wall Street akibat kekhawatiran pelaku pasar akan kelanjutan kenaikan suku bunga dan koreksi mayoritaas harga komoditas.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia senilai 5,3 persen—melampaui konsensus analis—mampu mencegah anjloknya indeks saham acuan menuju level lebih dalam lagi.

Saham rekomendasi selama perdagaganan pekan ini

Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Mino menyebut, pada pekan ini pasar masih berpeluang mengut berkat beberapa sentimen domestik dan eksternal. “Meliputi lanjutan laporan keuangan, data pertumbuhan ekonomi, data cadangan devisa, indeks keyakinan konsumen, dan penjualan ritel,” katanya dalam keterangan resmi.

Beberapa emiten yang akan merilis laporan keuangannya minggu ini, terdiri dari: BBRI, SIDO, BBTN, dan UNVR. Dari segi cadangan devisa, terjadi kenaikan pada dua bulan terakhir sehingga dapat memenuhi permintaan akan dolar AS dan menjaga kestabilan rupiah.

Kemudian, penurunan angka inflasi dan pemulihan ekonomi dalam negeri diproyeksi membuat konsumen semakin yakin. Apalagi, sepanjang 2022, indeks keyakinan konsumen konsisten berada di atas 100.

Dari segi eksternl, ada sentimen berupa pengumuman laporan keuangan PepsiCo Inc, AztraZeneca Plc, dan BNP Paribas, serta data klaim pengangguran Amerika yang terus menunjukkan tren penurunan. “Data minggu lalu ada penambahan 500.000 tenaga kerja di Amerika. Ini di luar ekspektasi. Sektor tenaga kerja Amerika di tengah kebijakan monteter ketat justru masih sangat positif,” jelas Mino.

Adapun, dengan sentimen-sentimen itu, Indo Premier menyoroti saham-saham berikut: BBRI, BJTM, HMSP, GGRM, ERAA, RALS, MAPI, ANTM, BUKA, GOTO, BIRD, PWON, BSDE, CTRA, APLN, EMTK, dan SCMA.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA