Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan dua emiten baru yang mencatatkan saham perdana (IPO) pada Senin (25/4), yakni PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) dan PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS). Keduanya resmi menjadi perusahaan tercatat ke-18 dan ke-19 di BEI tahun ini.
Pada akhir perdagangan sesi I, saham WINR maupun IBOS sama-sama menguat, dengan tingkat kenaikan masing-masing 35 persen dan 10 persen dari harga pembukaan. WINR berada di level Rp135, sedangkan IBOS Rp110.
Saham WINR telah diperdagangkan 38.656 kali, dengan total volume saham beredar 897,68 juta. Nilai transaksinya berjumlah Rp117,81 miliar. Dus, kapitalisasi pasar WINR telah menyentuh Rp706,75 miliar.
Di sisi lain, saham IBOS mencatatkan frekuensi perdagangan sebanyak 10.952 kali dengan jumlah volume 259,86 juta. Sementara nilai transaksi mencapai Rp28,04 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp884,05 miliar.
Perincian IPO WINR
WINR menawarkan 1,5 miliar saham kepada publik, setara dengan 28,65 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Harga penawaran saham perseroan Rp100 per lembar saham. Artinya, jumlah dana IPO yang akan terhimpun bakal mencapai Rp150 miliar.
Minus biaya IPO, WINR akan menggunakan dana IPO itu untuk kebutuhan:
- Pembelian tanah 10 hektare di wilayah Kota Batam (Rp100 miliar).
- Pembelian tanah di wilayah Bogor seluas 7 ribu meter (Rp30 miliar).
- Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja perseroan dan entitas anak.
“Pembelian tanah akan meningkatkan jumlah land bank yang telah dimiliki perseroan saat ini sehingga dapat mendukung rencana ekspansi perseroan di masa yang akan datang,” jelas Direktur Utama Perseroan, Liu Yut Men.
Bersamaan dengan IPO, WINR juga melepas Waran Seri I sebagai insentif bagi calon investor pembeli saham IPO. Tiap pemegang 15 saham baru WINR berhak atas 13 waran yang memiliki jangka waktu selama tiga tahun. Dana yang terkumpul akan dipakai sebagai tambahan modal kerja.
Di tengah pemulihan ekonomi dan membaiknya pandemi Covid-19, Liu Yut Men optimistis perseroan mampu mencapai target selama lima tahun ke depan.
Detail IPO IBOS
IBOS menerbitkan 1,61 miliar saham saham baru bernilai nominal Rp25 per saham, itu setara 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Total nilai dari IPO IBOS mencapai Rp160,73 miliar. Berdasarkan data internal, hingga akhir masa penawaran, pemesanan dari investor ritel berjumlah hingga Rp545 miliar.
Perseroan juga menerbitkan waran seri I hampir berjumlah 803,7 juta atau 12,5 persen dari total jumlah saham IPO. Harga pelaksanaannya Rp180.
Berdasarkan laporan keuangan, IBOS membukukan kenaikan pendapatan 26 persen dari Rp53,30 miliar pada 2020 menjadi Rp67,34 miliar pada 2021. Laba pun melesat 104 persen dari Rp4,2 miliar ke Rp8,64 miliar pada periode serupa.
Direktur Utama IBOS, Edi Nugroho, yakin dengan momentum pemulihan bisnis restoran di tengah membaiknya kondisi perekonomian. Ia menyoroti pertumbuhan ekonomi 2021 yang positif di angka 3,69 persen (YoY) walau sempat tertekan varian Covid-19 Delta.
“Dengan meningkatnya PDB per kapita Indonesia, maka secara garis besar konsumsi masyarakat akan meningkat, termasuk sektor hotel, restoran, dan kafe,” katanya.