Jakarta, FORTUNE – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge sepakat mengambil alih kabel fiber optik sepanjang 3.984,5 km milik PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Surge, melalui entitas anaknya—PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave)—dan XL Axiata telah tanda tangani Perjanjian Pembelian Aset (Asset Purchase Agreement) serta Akta Pengalihan. “Dalam perjanjian itu, Weave sepakat membeli dan menerima pemindahan/pengalihan aset kabel optik serta infrastruktur pendukungnya di sepanjang Pulau Jawa,” tulis Direktur Surge, Martha Rebecca dalam keterbukaan informasi, Rabu (22/12).
Selain itu, kesepakatan pun meliputi penyewaan jaringan telekomunikasi dan fasilitas oleh XL Axiata. Sesuai perjanjian sewa-menyewa jaringan telekomunikasi (fiber lease agreement) antara Weave dan XL, jangka waktunya berlangsung 10 tahun.
Martha berujar, “Harapannya, kemitraan kedua cakupan bisnis tersebut bisa berdampak positif bagi kinerja Surge ke depannya.”
Fokus ekspansi serat optik di Pulau Jawa
Sebelumnya, di paparan publik September lalu, Chief Executive Officer Surge, Hermansjah Haryono telah membangun serat optik sepanjang 2.800 km. Setelah itu, perseroan akan fokus mengembangkan infrastruktur itu di Pulau Jawa. Pada 2022 sendiri, Surge menyiapkan belanja modal sejumlah Rp400 miliar.
“Selanjutnya kami akan bangun di jalur kereta yang non-aktif, terus membangun juga di jalan yang steril, sehingga layanan fiber optik yang kami miliki merupakan yang andal dan tahan dari gangguan-gangguan,” kata Hermansyah.
Bila itu sudah rampung, perseroan pun akan mulai memperluas layanan itu ke luar Pulau Jawa. Sebut saja seperti wilayah Kalimantan Barat. Tapi, perseroan belum bisa memperinci waktu rilisnya. Informasi lebih lanjut ihwal ekspansi luar Jawa baru bisa dibeberkan paling cepat di akhir 2023.
Ke depannya, fokus bisnis WIFI adalah digital infrastruktur. Namun, kontribusi terbesar masih berasal dari sektor telekomunikasi (50–60 persen) dari pendapatan. “Sektor lain juga akan terus berkembang dengan adanya digital connectivity ini, operation advertising berjalan lebih canggih,” imbuh manajemen.
Adapun, pendapatan dari fiber optik secara signifikan mulai berkontribusi dari kuartal II 2022. Lalu semakin signifikan pada kuartal IV 2022. Calon-calon kliennya meliputi ISP medium dan kecil. Harganya 5 juta per gbps.