Bank OCBC (NISP) Siapkan Dana Rp800 Juta untuk Buyback Saham

Ditujukan untuk melakukan remunerasi.

Bank OCBC (NISP) Siapkan Dana Rp800 Juta untuk Buyback Saham
Ilustrasi Kantor Cabang UUS OCBC NISP/Dok OCBC NISP
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Bank OCBC NISP Tbk berencana melakukan pembelian kembali saham perseroan dengan perkiraan biaya sebesar Rp800 juta.
  • Pembelian kembali saham tersebut ditujukan untuk memberikan remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja tahun 2024 dan memenuhi peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
  • Perseroan meyakini pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup.

Jakarta, FORTUNE - Emiten perbankan PT Bank OCBC NISP Tbk yang memiliki kode emiten NISP mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Perkiraan biaya yang dikeluarkannya adalah sebesar Rp800 juta, termasuk komisi perantara pedagang efek dan biaya-biaya lainnya yang terkait.

Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk, Hartarti, mengatakan pembelian kembali saham tersebut ditujukan demi memberikan remunerasi yang bersifat variabel atas kinerja tahun 2024. Tambahan imbalan untuk apresiasi kepada manajemen dan karyawan perseroan itu ditujukan untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.

“Pelaksanaan pembelian kembali saham tersebut juga sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.29 tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka serta akan dilaksanakan dengan mengikuti dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Hartarti dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Rabu (12/2).

Hartarti menyatakan perseroan meyakini pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha perseroan, mengingat perseroan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha perseroan.

Sepanjang 2024, NISP membukukan capaian laba bersih senilai Rp5,03 triliun atau naik 13,54 persen dibandingkan Rp4,43 miliar pada periode sama tahun lalu.

Raihan tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp11,04 triliun atau tumbuh 11,40 persen dari Rp9,91 triliun tahun lalu.

Pada perdagangan hari ini (12/2), saham NISP terpantau stagnan pada level 1.310 dengan volume perdagangan yang tercatat senilai 26,5 ribu saham dan nilai transaksi Rp3,47 miliar.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Main Saham Halal atau Haram? Ini Menurut Fatwa MUI
Bisnis Ayam Goreng Ala Timur Tengah Menguat di Tengah Boikot
Ada Koreksi Target Harga Saham BBCA, Jadi Berapa?
Daftar Mobil Listrik Termurah di Indonesia 2025
M-banking Byond BSI Eror Berhari-hari, Terkena Serangan Siber Lagi?
MSCI Evaluasi Indeks, UNVR Keluar Daftar MSCI Indonesia Global Standar