Mandiri Sekuritas Beberkan Alasan IHSG Jeblok Seminggu Terakhir

Investor asing keluar pasar modal karena faktor geopolitik.

Mandiri Sekuritas Beberkan Alasan IHSG Jeblok Seminggu Terakhir
Layar yang menampilkan gerak IHSG. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Mandiri Sekuritas: IHSG melemah karena dinamika pasar, bukan fundamental emiten
  • Investor asing masih melihat Indonesia sebagai peluang pertumbuhan yang baik
  • Chief Economist Bank Mandiri: Indonesia relatif kuat di tengah perlambatan perekonomian global

Jakarta, FORTUNE - Mandiri Sekuritas membeberkan alasan indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah dalam seminggu terakhir. Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Oki Ramadhana, mengatakan pelemahan indeks semata-mata disebabkan oleh dinamika pasar.

Menurutnya, apabila pelemahan indeks tidak sejalan dengan pelemahan fundamental emiten di pasar modal, maka hal tersebut hanya termasuk gairah yang terjadi di pasar modal karena pengaruh faktor geopolitik.

“Kuartal I saya yakin masih bagus. Ini semua dinamika pasar modal, di mana investor asing masuk dan keluar karena faktor geopolitik. Itu siklus biasa. Coba lihat fundamental ada yang menurun, drastis apa enggak?” ujar Oki di sela-sela acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 di Jakarta, Selasa (11/2).

Investor asing masih melihat Indonesia sebagai salah satu negara dengan peluang pertumbuhan yang baik. Menurutnya, saat ini yang menjadi alasan investor asing untuk tetap bertahan atau masuk ke pasar modal Indonesia adalah adanya growth story.

“Bagaimana perusahaan-perusahaan Indonesia itu menyampaikan growth story mereka ke depannya seperti apa, apa sejalan dengan agenda dari Presiden Prabowo yang ingin growth Indonesia mencapai 8 persen,” katanya.

Pada kesempatan sama, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro, menilai Indonesia masih berada dalam posisi relatif kuat di tengah perlambatan perekonomian global. Hal ini didukung oleh kebijakan fiskal yang ekspansif, stabilitas inflasi, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

Hal itu juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,03 persen, dan juga tren investasi yang terus meningkat dengan pertumbuhan penanaman modal tetap bruto (PMTB) 4,61 persen, yang menunjukkan optimisme investor pada fundamental ekonomi Indonesia.

Menurutnya, pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara masih menjadi katalis positif bagi peningkatan aliran modal ke Indonesia. 

Pada perdagangan sesi II hari ini, IHSG menguat 77,47 poin (1,19 persen) menuju level 6.609,46 dengan volume perdagangan 107,80 juta saham dengan nilai transaksi Rp6,9 triliun.

Pada penutupan perdagangan kemarin (11/2), IHSG turun 1.75 persen ke 6,532.0, dengan net sell asing sebesar Rp468,9 miliar, Rp439,8 miliar di pasar reguler, dan Rp29,1 miliar di pasar negosiasi.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Main Saham Halal atau Haram? Ini Menurut Fatwa MUI
Bisnis Ayam Goreng Ala Timur Tengah Menguat di Tengah Boikot
Ada Koreksi Target Harga Saham BBCA, Jadi Berapa?
Daftar Mobil Listrik Termurah di Indonesia 2025
M-banking Byond BSI Eror Berhari-hari, Terkena Serangan Siber Lagi?
MSCI Evaluasi Indeks, UNVR Keluar Daftar MSCI Indonesia Global Standar