Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Anggaran Pemerintah Dipangkas, Hotel Sahid Jaya (SHID) Ubah Strategi

IMG_7304.jpeg
ilustrasi hotel Grand Sahid Jaya. Dok. SHID
Intinya sih...
  • Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta terdampak efisiensi anggaran pemerintah, membatasi kegiatan dan acara seremonial.
  • Perseroan mengalami peningkatan pendapatan 17,18 persen pada 2024, dengan kontributor utama dari segmen F&B.
  • Renovasi interior dan fasilitas kamar dilakukan demi meningkatkan tingkat hunian rata-rata.

Jakarta, FORTUNE - PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) merombak strategi bisnisnya dengan mengalihkan fokus dari segmen pemerintah ke segmen ritel dan korporat. Langkah ini diambil sebagai respons langsung terhadap kebijakan efisiensi anggaran pemerintah yang membatasi kegiatan di hotel, sehingga berpotensi menekan pendapatan perseroan.

Direktur PT Hotel Sahid Jaya International Tbk, Hengky Roy, menyatakan unit bisnis perseroan, khususnya Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, sangat merasakan dampak dari kebijakan tersebut. Selama ini, target pasar utama hotel berasal dari berbagai acara kementerian yang menggunakan fasilitas ballroom.

"Kebijakan tersebut menyebabkan adanya pembatasan kegiatan maupun acara seremonial menggunakan fasilitas hotel," kata Hengky dalam keterangan resmi, Senin (28/7). "Kebijakan tersebut dipastikan akan berimbas pada penurunan revenue."

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perseroan secara signifikan mengubah komposisi segmen pasarnya pada 2025. Jika pada 2024 segmen pemerintah/MICE mendominasi hingga 72,5 persen, tahun ini porsinya diturunkan menjadi 35,8 persen.

Sebagai gantinya, segmen ritel didorong naik drastis dari 16,6 persen menjadi 41,6 persen. Segmen korporat juga ditingkatkan dari 9,4 persen menjadi 20,4 persen, sementara segmen agen perjalanan (travel agent) naik tipis menjadi 2,2 persen.

“Maka target perseroan di tahun 2025 merubah market segment kepada segmen corporate, retail dan travel agent yang lebih besar untuk menuju pada bisnis yang berkelanjutan,” ujar Hengky.

Strategi adaptasi ini dijalankan di tengah kinerja keuangan perseroan yang solid. Sepanjang 2024, SHID berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 17,18 persen menjadi Rp155,9 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh segmen food and beverage (61 persen) dan kamar (32 persen).

Dari sisi operasional, tarif kamar rata-rata Hotel Grand Sahid Jaya pada 2024 naik 3,6 persen secara tahunan (YoY), dengan tingkat hunian rata-rata (occupancy rate) juga meningkat 2,12 persen (YoY). Untuk menjaga momentum, perseroan telah melakukan renovasi interior dan fasilitas pada sejumlah tipe kamar.

Dengan strategi baru ini, perseroan membidik pendapatan Rp160 miliar pada tahun ini, lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us