Bank Ganesha Absen Bagi Dividen, Tunjuk Setiawan Kumala Jadi Direktur

- Bank Ganesha absen bagi dividen tahun buku 2024, fokus pada pemodalan perseroan dengan laba bersih Rp201,71 miliar.
- Pendapatan bunga bersih naik 5,3%, DPK turun menjadi Rp6,6 triliun, sementara kredit tumbuh 18,1% tanpa mengorbankan kualitas aset.
- Rasio BOPO turun dari 79,3% menjadi 67,2%, perubahan jajaran direksi dengan Setiawan Kumala sebagai Presiden Direktur menggantikan Lenny Sugihat.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) memutuskan absen membagikan dividen tahun buku 2024. Hal ini telah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).
Bank Ganesha mencatat laba bersih Rp201,71 miliar sepanjang 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp1 miliar dialokasikan sebagai dana cadangan wajib/umum perseoran.
"Sementara sisanya disimpan dalam laba ditahan untuk memperkuat pemodalan Perseroan, sehingga dengan demikian perseroan tidak membagian deviden," kata dia dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Senin (23/6).
Pada periode yang sama, Bank Ganesha membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp464,3 miliar atau naik 5,3 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp464,3 miliar. Kemudian dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp6,6 triliun, turun dari tahun sebelumnya Rp8,4 triliun. Perseroan menyalurkan kredit Rp5,1 triliun, tumbuh Rp18,1 persen. Perseroan mengklaim, kredit ini tidak mengorbankan kualitas aset, sebagaimana yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) gross sebesar 1,16 persen, jauh dibawah ketentuan regulator.
Rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perseroan juga mengalami penurunan dari 79,3 persen menjadi 67,2 persen.
Pengangkatan direksi baru
Selain menyetujui laba bersih 2024 dan tidak membagikan dividen, agenda RUPST tersebut juga melakukan perubahan jajaran direksi dengan mengangkat Setiawan Kumala menjadi Presiden Direktur Bank Ganesha, menggantikan Lenny Sugihat.
Pengangkatan ini berlaku efektif setelah dinyatakan lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selama proses tersebut berlangsung, ia tetap menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur.
Berikut susunan direksi perseroan:
Direksi
Presiden Direktur: Setiawan Kumala
Direktur: Arif Wicaksono
Direktur: Suroso
Direktur: Ibrahim
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris: Marcello Theodore Taufik
Komisaris: Lisawati
Komisaris Independen: Sudarto
Komisaris Independen: Trisna Chandra.