Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BEI Rilis Liquidity Provider Saham, AB Phintraco Raih Izin Perdana

IMG-20250811-WA0001.jpg
Konferensi pers HUT ke-48 pasar modal Indonesia.

Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi meluncurkan izin perdana penyedia likuiditas (liquidity provider/LP) saham, Senin (11/8).

BEI memberikan izin itu kepada PT Phintraco Sekuritas. Dus, kini Anggota Bursa tersebut dapat berperan sebagai penyedia likuiditas saham. "Pagi tadi kami sudah resmi merilis dengan satu LP, Phintraco Sekuritas, untuk menjalankan agen LP," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman di Main Hall Gedung BEI.

PT Phintraco Sekuritas telah memenuhi seluruh syarat menjadi LP saham, termasuk kesiapan infrastruktur, sumber daya, juga komitmen menjalankan fungsi penyedia likuiditas secara berkelanjutan.

Sebelumnya, pada Juni 2025, Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengatakan terdapat 13 AB dalam pipeline bursa yang mengajukan minat berperan sebagai penyedia likuiditas. Di antara jumlah itu, 8 perusahaan merupakan AB lokal, sedangkan 5 adalah AB internasional.

"Kemudian, 2 [AB dalam pipeline itu] sudah mendapatkan persetujuan prinsip untuk pengembangan sistem," ujar Jeffrey.

BEI sendiri sudah menyediakan infrastruktur LP saham pada 8 Mei 2025. Itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas pasar modal melalui pengelolaan ketersediaan kuotasi beli dan jual. Pada akhirnya, keberadaan penyedia likuiditas harapannya dapat mengurangi bid-ask spread pada saham-saham dengan likuiditas rendah.

"Dengan hadirnya LP saham, diharapkan minat investor meningkat dan aktivitas perdagangan menjadi lebih aktif," kata Iman.

Hingga 8 Agustus 2025, IHSG tercatat menguat 6,41 persen di level 7.533,38 sepanjang perdagangan 2025. Kapitaslisasi pasarnya berjumlah Rp13,43 triliun per tanggal tersebut.

Dari sisi pencatatan efek, BEI telah mencatatkan 22 saham baru, 116 emisi obligasi, 2 Exchange-Traded Fund (ETF) baru, serta 288 seri baru waran terstruktur. Total dana dihimpun melalui IPO saham mencapai Rp10,39 triliun dengan 6 pipeline saham pada 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us