Fortune Recap
- Diversifikasi investasi penting untuk meminimalisir risiko
- Rekap aset yang dimiliki, kenali profil risiko, tentukan jenis diversifikasi investasi
- Tentukan rasio setiap aset, pertimbangkan aset jangka panjang, pahami faktor pasar
Diversifikasi Investasi penting diketahui dan dilakukan oleh setiap investor, terutama bagi investor pemula. Pasalnya, diversifikasi merupakan langkah untuk meminimalisir risiko investasi.
Lewat diversifikasi, modal investasi bisa dialokasikan pada sejumlah instrumen yang potensial dan sesuai dengan profil risiko investasi Amda. Hal ini juga bisa memaksimalkan keuntungan yang didapatkan.
Namun, diversifikasi investasi tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada berbagai aspek yang perlu diperhatikan.
Agar portofolio yang dibuat menguntungkan, berikut beberapa cara diversifikasi investasi yang bisa dicoba.
1. Rekap aset yang telah dimiliki
Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mencatat aset yang telah dimiliki hingga saat ini. Jika sebelumnya Anda sudah menanamkan modal pada beberapa instrumen, penting untuk melakukan rekapitulasi.
Sebaliknya, langkah ini juga penting bagi investor pemula yang baru terjun ke dunia investasi. Mencatat investasi yang dimiliki dapat membantu menemukan aset Anda.
Dalam prosesnya, kelompokkan aset sesuai kategorinya. Catat tingkat likuiditasnya, risiko, hingga keuntungan masing-masing instrumen investasi.
Selain itu, Anda bisa membagi aset berdasarkan sektor, mata uang, dan geografisnya.
Dengan begitu, Anda bisa melihat sejumlah aset yang dimiliki dan bisa merencanakan instrumen yang ingin diinvestasikan selanjutnya.
2. Kenali profil risiko
Sebelum memilih instrumen investasi ke dalam portofolio, ketahui terlebih dahulu profil risiko yang Anda miliki. Profil risiko adalah kemampuan investor untuk menerima risiko saat berinvestasi.
Dalam dunia investasi, setidaknya ada tiga jenis profil risiko dari rendah ke tinggi, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Biasanya, investor pemula termasuk ke dalam tipe konservatif dengan memilih instrumen dengan risiko rendah. Jika sudah bisa menerima risiko dari sebuah investasi, ia dapat dikatakan sebagai investor moderat.
Di sisi lain, tipe agresif cenderung berani dalam mengambil segala risiko dari investasi untuk memaksimalkan imbal hasilnya.
Pertimbangkan profil risiko yang dimiliki bertujuan untuk mengelola aset berharga dengan bijak dan meminimalisir kerugian investasi.
3. Tentukan jenis diversifikasi investasi
Cara diversifikasi investasi berikutnya adalah menentukan jenis diversifikasi investasi.
Menempatkan dana tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, Anda bisa memilih jenis diversifikasi investasi yang sesuai dengan kondisi keuangan dan profil risiko.
Ada beberapa jenis diversifikasi investasi yang biasa dilakukan investor, yaitu diversifikasi aset, diversifikasi sektor, diversifikasi mata uang, dan diversifikasi geografis.
Anda bisa menempatkan modal investasi pada beberapa kelas aset atau sektor bisnis yang berbeda dan potensial dialokasikan.
Diversifikasi mata uang juga banyak dilakukan untuk mengurangi potensi kerugian dari gejolak ekonomi. Selain itu, Anda juga dapat mempertimbangkan untuk memiliki aset di beberapa daerah.
4. Menentukan rasio setiap aset
Setelah menentukan jenis diversifikasi investasi yang akan dilakukan, kombinasikan jenis aset tersebut ke dalam rasio tertentu. Anda dapat menempatkan modal investasi ke dalam beberapa instrumen potensial.
Misalnya, 60 persen untuk saham, 25 persen dialokasikan untuk obligasi, dan 15 persen ke produk emas. Anda dapat mengkombinasikan sejumlah instrumen sesuai kondisi keuangan dengan mempertimbangkan profil risiko.
Perhatikan juga estimasi imbal hasil yang bisa diterima dalam membuat portofolio. Eksperimen tersebut sangat membantu dalam mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan.
Pembagian aset ini penting dilakukan agar instrumen yang dipilih dapat memberikan keuntungan maksimal dan kerugian seminimal mungkin.
5. Pertimbangkan untuk mengalokasikan aset jangka panjang
Salah satu cara diversifikasi investasi bisa dipakai untuk meminimalisir risiko, yaitu mempertimbangkan memilih aset jangka panjang.
Terlepas dari profil risiko yang dimiliki, aset jangka panjang bisa jadi pilihan tepat untuk memastikan nilai aset di masa mendatang.
Mengingat masa depan tidak bisa diprediksi secara pasti, memiliki aset jangka panjang dapat memberikan rasa tenang.
Tidak ada salahnya untuk mengalokasikan sejumlah dana investasi ke beberapa aset jangka panjang, seperti emas dan reksa dana. Jika terjadi gejolak ekonomi, risiko kerugian ada instrumen investasi yang terdampak bisa diminimalisir.
6. Memahami faktor-faktor yang memengaruhi pasar
Agar portofolio yang dibuat bisa menghasilkan keuntungan maksimal, Anda bisa memperhatikan sejumlah faktor yang memengaruhi pasar. Selain faktor internal, perubahan harga jual beli juga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Dengan memahami faktor eksternal ini, pengelolaan aset bisa dilakukan secara maksimal. Tetap update dengan isu dan topik keuangan terkini dapat membantu dalam memahami tren pasar.
7. Tinjau performa investasi
Investasi yang dilakukan tidak berhenti sampai menempatkan dana investasi saja, Anda juga perlu melakukan peninjaun portofolio secara rutin.
Evaluasi terhadap strategi diversifikasi dapat digunakan untuk menemukan instrumen yang tepat dengan rasio yang sesuai.
Lewat cara diversifikasi investasi ini, Anda dapat melakukan evaluasi dan analisis kinerja setiap instrumen.
8. Lakukan penyesuaian investasi
Selain meninjau performa investasi, Anda juga bisa melakukan penyesuaian portofolio yang dimiliki. Mengingat melakukan diversifikasi investasi tidak hanya bisa diatur sekali.
Hal tersebut disebabkan harga instrumen investasi bisa berfluktuasi dan berbagai kondisi lainnya yang memengaruhi harga di pasar. Maka dari itu, Anda bisa kembali mengatur ulang portofolio agar tujuan keuangan bisa tercapai.
Demikian beberapa cara diversifikasi investasi yang bisa dipertimbangkan dalam membuat portofolio. Semoga membantu!