Didukung Harga Emas dan Komoditas, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak naik pada Selasa (22/7), setelah ditutup menguat 1,18 persen di 7.398,19 kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan IHSG membentuk candle hammer pada Senin (21/7), yang membalikkan momentum koreksi pada hari Jumat. "Dengan demikian, ada peluang bagi IHSG untuk melanjutkan kenaikannya menuju resisten 7.444," kata Ivan dalam risetnya.
Ia memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara 7.385 dan 7.450. Level support IHSG berada di 7.271, 7.226, 7.164, dan 7.102. Sementara level resistennya di 7.444, 7.530, dan 7.617. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Daftar saham pilihan Binaartha Sekuritas hari ini, meliputi: AMRT, ANTM, BBCA, BRPT, dan EXCL.
Di lain sisi, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini melaju di antara level support 7.300, pivot 7.450, dan resisten 7.470. Saham-saham pilihan tim Phintraco Sekuritas hari ini adalah ASRI, ANTM, INCO, TINS, dan RAJA.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menilai, penguatan indeks masih didukung oleh sentimen positif individual saham. Secara teknikal, indikator Stochastic RSI masih berada di area jenuh beli. Meskipun demikian, indikator MACD masih menunjukkan berlanjutnya momentum penguatan, yang didukung oleh meningkatnya volume beli.
"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan ke level 7.450-7.470," kata Ratna dalam risetnya.
Pemerintah telah meluncurkan kelembagaan 80.081 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (21/7). Koperasi ini dapat mengakses pembiayaan dari bank BUMN senilai maksimal Rp3 miliar dengan suku bunga 6 persen melalui KUR, dengan tenor enam tahun untuk modal kerja dan maksimal tenor 10 tahun untuk investasi.
"Jika tidak disertai dengan tata kelola yang benar, hal ini menimbulkan kekhawatiran pasar akan potensi meningkatnya NPL, serta potensi tertekannya NIM dan likuiditas bank BUMN," jelas Ratna lagi.
Investor akan menantikan data M2 Money Supply bulan Juni 2025 (22/7). Sementara itu kenaikan harga emas, yang diikuti oleh penguatan harga komoditas logam lainnya, diperkirakan akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan harga saham komoditas terkait.