MARKET

Anak Usaha Pelindo (IPCC) Raup Laba Bersih Rp78,9 M di Semester I 2023

Bisnis pelayanan jasa terminal sumbang lebih 90% pendapatan.

Anak Usaha Pelindo (IPCC) Raup Laba Bersih Rp78,9 M di Semester I 2023Pekerja melintas di terminal kendaraan milik IPCC. (Dok.IPCC)
18 July 2023

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan penyedia layanan terminal kendaraan yang juga anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) membukukan laba bersih Rp78,91 miliar. Angka ini tumbuh 73,76 persen sepanjang semester I 2023 dibandingkan periode sama 2022 senilai Rp45,41 miliar.  

Kinerja ini salah satunya terdorong oleh naiknya pendapatan operasi perusahaan. Mengutip laporan keuangan perusahan, sepanjang Januari-Juni 2023, IPCC mencatat pendapatan operasi sebesar Rp366,96 miliar, tumbuh 21,37 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp302,33 miliar. 

Bila dirinci, bisnis pelayanan jasa terminal menyumbang sebagian besar pendapatan perseroan dengan kontribusi sekitar Rp336,13 miliar yang juga tumbuh 18,72 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.  Sisanya, pendapatan operasional perusahaan disumbang dari bisnis pelayanan jasa barang Rp20,25 miliar, pelayanan rupa-rupa usaha  Rp4,71 miliar dan pengusahaan tanahm bangunan, air dan listrik Rp5,85 miliar. 

Di sisi lain, perusahaan mencatat beban pokok pendapatan Rp194,19 miliar atau tumbuh 12,25 persen dibanding tahun sebelumnya. Meski demikian, kenaikan ini masih lebih rendah bila dibandingkan pertumbuhan pendapatan sehingga perseroan masih  dapat menghasilkan laba kotor Rp172,76 miliar, atau tumbuh 33,33 persen dari tahun sebelumnya. 

Dengan efisiensi biaya, laba usaha IPCC melonjak 33,54 persen menjadi Rp108,21 miliar dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp81,02 miliar. Pada bottom line, IPCC menorehkan laba tahun berjalan Rp78,91 miliar atau naik 73,77 persen, di atas capaian laba tahun berjalan sebelumnya. 

Peluang dan Tantangan

Manajemen melihat ada sejumlah peluang dan tantangan yang akan dihadapi pada 2023. Meski begitu, perusahaan akan mencari setiap peluang bisnis yang  dapat berkontrubusi terhadap peningkatan pendapatan, seperti Cargo Distribution Management, CCS, dan lainnya. 

"Untuk memperluas layanan operasional bongkar muat kendaraan di Terminal IPCC, manajemen akan menjajaki dan mengembangkan lebih banyak kerjasama dengan produsen mobil," tulis manajemen dalam keterangannya. 

Misalnya, dalam mengelola implementasi RFID (Radio Frequency Identification) dengan pilot project bersama Toyota Indonesia. Berikutnya, kerja sama layanan dengan pabrikan Hyundai, seiring rencana pabrikan asal Korea Selatan ini berinvestasi dan membangun pabrik baru di Delta Mas, Cikarang. Hyundai pun menyampaikan niatnya untuk memindahkan operasinya basis untuk Asia Pasifik ke Indonesia.

Dukungan Pemerintah kepada pabrikan dalam pengembangan kendaraan listrik juga diyakini berpotensi meningkatkan perdagangan kendaraan. "IPCC akan disiapkan untuk mendukung penanganan kendaraan EV dengan penyediaan fasilitas pendukung seperti stasiun pengisian daya di area terminal," tulis manajemen. 
 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.