MARKET

Sektor Ritel 2023 Masih Dibayangi Inflasi, Ini Rekomendasi Analis

Ekonomi 2023 didukung pemulihan belanja menengah atas.

Sektor Ritel 2023 Masih Dibayangi Inflasi, Ini Rekomendasi AnalisWarga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
06 October 2022

Jakarta, FORTUNE- Bank Indonesia memperkirakan risiko lonjakan inflasi masih akan membayangi perekonomian Indonesia hingga 2023. Di tengah tantangan tersebut, analis memandang optimis sektor ritel sejalan pemulihan ekomomi berkelanjutan. 

Analis Mirrae Asset Sekuritas, Christine Natasya mengatakan, ekonomi domestik saat ini terlihat kuat dengan situasi pandemi terkendali. Mobilitas masyarakat pun meningkat seiring dengan konsumsi rumah tangga yang kuat dan diperkirakan terus berlanjut hingga 2023.

"Hal ini didukung oleh meningkatnya pendapatan per kapita dan tingkat mobilitas penduduk serta meningkatkan kepercayaan konsumen berpenghasilan tinggi," katanya dalam riset dikutip, Kamis (6/10). 

Secara jangka panjang, kenaikan inflasi dan PPN lebih berdampak terhadap daya beli konsumen berpenghasilan menengah ke bawah, sehingga mengurangi pengeluaran diskresioner di tengah kenaikan rata-rata harga jual (ASP) peritel.

Meski demikan, pemerintah akan tetap melanjutkan pembeian bantuan sosial untuk menjaga daya beli masyarakat dan kondisi perekonomian nasional melalui anggaran negara. Inflasi tahunan Indonesia meningkat menjadi 5,9 persen YoY pada September 2022 (dibandingkan 4,7 persen YoY pada Agustus 2022). 

"Ekonom kami berpendapat bahwa keputusan pemerintah menaikkan pertalite bersubsidi dan harga solar akan berdampak besar pada ekspektasi inflasi, mengingat kenaikan harga yang akan membawa tekanan ke atas pada harga yang diatur serta dampak putaran kedua pada inflasi inti," ujarnya. 

Ekonom Mirrae juga yakin, kinerja ekonomi 2023 didukung oleh pemulihan belanja konsumen menengah ke atas mengingat pemulihan bisnis serta potensi kenaikan gaji pekerja kantoran serta pemulihan keuangan. 

Survei Bank  Indonesia juga menunjukkan bahwa kondisi keuangan Indonesia saat ini sedang dalam pemulihan yang perlahan tapi pasti, sejak mencapai level terendah pada Juni 2020 (-18 persen secara tahunan/YoY). 

Tren belanja online tetap tinggi

Ilustrasi belanja online dari laptop.
Shutterstock/William Potter

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.