Raup Rp58 M dari IPO, Toba Surimi Industries Bakal Ekspansi Ekspor
CRAB akan membeli 5 kapal untuk mengoptimalkan penangkapan.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan pengalengan, pembekuan, pengolahan, dan pengawetan hasil perikanan PT Toba Surimi Industries Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten ke-43 BEI ini melepas 390 juta saham baru kepada publik
atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perusahaan mematok harga final penawaran saham IPO Rp150. Dari aksi korporasi tersebut, CRAB mengantongi dana segar senilai Rp 58, 5 miliar.
Direktur Utama Perseroan, Gindra Tardy mengatakan, perusahaan akan menggunakan dana IPO untuk belanja modal dalam rangka ekspansi kapasitas produksi. Perusahaan dengan nilai kapitalisasi pasar 292,5 miliar ini akan membeli lima unit kapal untuk memaksimalkan penangkapan bahan baku utama hasil laut.
“Sejak pandemi, terlihat cukup banyak usaha makanan siap saji yang menjadi pilihan usaha baru. Hingga saat ini, produk makanan siap saji semakin digemari karena praktis," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/8).
Setelah meraih dana IPO, perseroan dapat memiliki kapal dan nelayan sendiri, sehingga dapat menjaga dan memperhatikan kualitas dan mutu dari bahan baku utama. Dalam industri seafood kalengan, kualitas dan mutu bahan baku sangat diperhatikan karena berpengaruh besar terhadap kualitas produk hasil akhir yang dijual.
Dalam tiga tahun ke depan, CRAB juga membuka kemungkinan menambah pabrik baru atau akuisisi perusahaan baru untuk meningkatkan kinerja operasional.
Strategi perluasan pasar
Menurut riset Grand View Research berjudul “Ready Meals Market Size, Share & Trends Report”, pasar makanan siap saji secara global mencatat nilai US$159,15 miliar pada 2019, dan diperkirakan akan terus tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5 persen dari 2020 hingga 2027.
Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa jenis makanan siap saji yang banyak diminati di antaranya adalah makanan kaleng. Jenis makanan siap saji ini banyak diminati di sejumlah negara, sebagaimana cakupan pangsa pasar perseroan di antaranya 57 persen di AS, 22 persen Eropa, 12 persen Asia, 8,5 persen lainnya dan sisanya pasar domestik.
"Saat ini perseroan sedang proses ekspansi pangsa pasar termasuk namun tidak terbatas pada Tiongkok," ujarnya.
Sejumlah strategi perseroan untuk memperluas pangsa pasar di antaranya dengan mengikuti pameran seafood berskala internasional.
"Perseroan akan melakukan ekspansi, namun tidak terbatas pada penambahan lini bisnis dan kapasitas produksi yang membutuhkan banyak modal kerja, pembelian bahan baku dan bahan penunjang, gaji dan tunjangan, serta biaya operasional lainnya.” ujar Gindra Tardy.
Perseroan optimistis saham Perseroan akan terserap didukung oleh strategi dan prospek usaha Perseroan yang akan meningkatkan pendapatan.