Fed: Tak Perlu Terburu-Buru Pangkas Suku Bunga
Laju inflasi Amerika Serikat telah mendekati target 2%.
Fortune Recap
- Gubernur Fed, Jerome Powell, menyatakan kinerja ekonomi AS baik dan inflasi mendekati target 2 persen.
- Fed dapat mengambil keputusan hati-hati terkait pemangkasan suku bunga, dengan perkiraan dua kali penurunan suku bunga.
- Powell mengisyaratkan inflasi tetap tinggi dalam beberapa bulan mendatang, namun perekonomian AS terus tumbuh pada laju yang kuat.
Jakarta, FORTUNE - Gubernur bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (Fed), Jerome Powell, mengatakan kinerja perekonomian AS baru-baru ini sangat baik, dan memberikan waktu untuk memantau laju inflasi.
Dia mengatakan bahwa inflasi semakin mendekati target Fed sebesar 2 persen.
Dengan kondisi seperti sekarang, pengambil kebijakan dapat mengambil keputusan secara hati-hati terutama dalam memangkas suku bunga.
"Perekonomian tidak mengirimkan sinyal apa pun bahwa kita perlu terburu-buru menurunkan suku bunga," kata Powell seperti dikutip dari Fortune, Jumat (15/11).
Para ekonom memperkirakan Fed akan mengumumkan pemotongan suku bunga seperempat poin lagi pada Desember nanti, setelah pemotongan seperempat poin minggu lalu dan pemotongan setengah poin pada September.
Namun, langkah-langkah yang diambil Fed setelah itu masih belum jelas. Pada September, pejabat bank sentral secara kolektif mengisyaratkan rencananya untuk memangkas suku bunga acuan sebanyak empat kali pada 2025.
Namun, para pelaku pasar Wall Street kini memperkirakan hanya akan ada dua kali penurunan suku bunga Fed.
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden telah menaikkan imbal hasil surat berharga pemerintah AS. Ini merupakan tanda bahwa investor mengharapkan pertumbuhan yang lebih cepat tahun depan serta potensi defisit anggaran yang lebih besar dan inflasi yang lebih tinggi jika Trump memberlakukan tarif yang luas dan deportasi massal terhadap migran seperti yang telah dijanjikannya.
Perekonomian AS mengalami perbaikan
Dalam pernyataannya yang dirilis Kamis, Powell mengisyaratkan inflasi mungkin akan tetap berada di atas target Fed dalam beberapa bulan mendatang. Namun, ia menegaskan kembali bahwa inflasi pada akhirnya akan menurun lebih jauh, "meskipun terkadang melalui jalur yang berliku-liku."
Perekonomian AS terus tumbuh pada laju yang kuat, rata-rata sekitar 3 persen dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, pasar tenaga kerja telah mendingin, namun tetap tangguh.
Powell mengatakan pasar tenaga kerja berada dalam “kondisi solid,” dan menurut banyak metrik, pasar tenaga kerja telah kembali ke tingkat “lebih normal” yang sesuai dengan mandat lapangan kerja maksimum.
“Kondisi pasokan yang membaik telah mendukung kinerja kuat ekonomi ini,” kata Powell.
“Angkatan kerja telah berkembang pesat, dan produktivitas tumbuh lebih cepat dalam lima tahun terakhir dibandingkan dengan dua dekade sebelum pandemi, meningkatkan kapasitas produktif ekonomi dan memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang cepat tanpa memicu overheating.”
Produktivitas yang lebih tinggi, yang memungkinkan pekerja menghasilkan lebih banyak output per jam, membantu menahan inflasi dan merupakan kunci pertumbuhan ekonomi jangka panjang.