Israel Balas Serang Iran, Harga Emas dan Dolar Diprediksi Tembus Rekor
Serangan ini mengejutkan para investor global.
Fortune Recap
- Rudal Israel menghantam lokasi di Iran sebagai tindakan balasan, membuat harga emas dan dolar AS bergejolak.
- Investor menjadikan aset safe haven sebagai lindung nilai, dengan prediksi harga emas mencapai US$2.500 per troy ounce.
- Harga minyak mentah dunia melambung menuju US$90 per barel, sementara rupiah melemah hampir 108 poin akibat eskalasi konflik di Timur Tengah.
Jakarta, FORTUNE - Rudal Israel dikabarkan menghantam sebuah lokasi di Iran sebagai tindakan balasan. Serangan Israel terhadap Iran ini membuat komoditas seperti Emas dan Dolar As bergejolak.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan sebelumnya telah beredar spekulasi bahwa Israel pada akhir pekan ini akan menyerang Iran. Namun, ternyata, perkiraan itu terjawab pada pagi ini.
Menurut Ibrahim, serangan Israel tersebut telah mengejutkan investor sehingga aset-aset safe haven dijadikan sebagai lindung nilai.
"Dolar AS akan kembali menguat," kata Ibrahim kepada wartawan, Jumat (19/4).
Selanjutnya, kata Ibrahim, harga emas yang telah melambung akan kembali naik karena serangan ini, bahkan diprediksi akan ke level tertinggi pada US$2.500 per troy ounce. Adapun harga emas Comex saat ini, untuk kontrak Juni 2024 juga menguat 0,23 persen ke US$2.403,70 per troy ounce pada pukul 14.15 WIB.
Rupiah kembali melemah
Ibrahim juga mengatakan harga minyak mentah dunia telah melambung, dengan kemungkinan besar akan menuju US$90 per barel.
Rupiah yang diprediksi bergerak menguat hari ini akhirnya berbalik melemah, dengan hampir 108 poin pelemahan pada pagi ini.
Menurut Ibrahim, hal ini mengindikasikan eskalasi konflik di Timur Tengah memiliki dampak luar biasa.
Data Bloomberg pada pukul 14.15 WIB menunjukkan rupiah terkoreksi 0,58 persen ke level Rp16.273 per dolar Amerika Serikat (AS) dari posisi penutupan kemarin yang mencapai Rp16.179 per dolar AS.
"Semoga Iran tidak melakukan penyerangan kembali untuk menstabilkan ekonomi global. Hanya satu peluru yang dilesatkan Israel ke Iran dan mengenai sasaran. Artinya, Iran tidak punya perisai untuk menghalau serangan Israel," kata Ibrahim.
Sebelumnya, dikutip dari kantor berita Fars, terjadi ledakan di barat laut Kota Isfahan—yang berjarak sekitar 350 kilometer dari Teheran, Iran.
Ledakan itu terjadi di dekat bandara internasional Kota Isfahan. Wilayah ini merupakan lokasi pangkalan udara militer Iran, tempat produksi rudal besar, dan fasilitas nuklir.
Pada akhir pekan lalu, Iran meluncurkan ratusan drone dan rudal sebagai serangan balasan setelah dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Suriah. Sebagian besar drone dan rudal ditembak jatuh sebelum mencapai targetnya di Israel.