Jasa Marga Berpotensi Bagikan Dividen 20 Persen dari Laba
Sebelumnya Jasa Marga telah membagikan dividen Rp549 miliar.
Jakarta, FORTUNE – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) memberikan sinyal akan membagikan dividen untuk tahun buku 2023.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko JSMR, Pramitha Wulanjani, mengatakan hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesinambungan dalam pembayaran dividen yang telah direalisasikan pada tahun buku 2022.
“Manajemen berkomitmen untuk menjaga kesinambungan dalam membayar dividen terutama besaran dividen nominal yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham. Jadi kalau dilihat kurang lebih sekitar 20 persen core profit dari perusahaan,” kata dia dalam Public Expose Live 2023, Senin (27/11).
Pada tahun buku 2022, JSMR membagikan dividen senilai Rp549,38 miliar.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada masa itu mencapai Rp2,74 triliun, dengan dividend pay out ratio setara 20 persen dari laba bersih, dan jumlah dividen per saham Rp75,69 per saham.
Hingga 27 November 2023, JSMR belum melaporkan kinerja kuartal III-2023. Namun, pada semester I-2023, perseroan tersebut membukukan laba bersih Rp1,15 triliun, meningkat 56,3 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Pendapatan usaha mereka mencapai Rp6,98 triliun atau tumbuh 4,9 persen dari periode sama pada tahun sebelumnya.
JSMR pernah absen dalam pembagian dividen pada 2020 dan 2021 akibat terdampak pandemi Covid-19.
Tunggu keputusan pemerintah
Pramitha mengatakan keputusan pembagian dividen untuk tahun buku 2022 tidak dapat dilepaskan dari kinerja Jasa Marga yang telah mulai pulih setelah Covid-19 mereda.
Namun, keputusan pembagian dividen tahun ini merupakan kewenangan pemerintah selaku pemegang saham mayoritas dengan porsi saham 70 persen.
Untuk pendapatan JSMR, Pramitha menyatakan perseoran menargetkan kenaikan 10 persen pada 2023, dan sekitar 8 persen hingga 10 persen untuk tahun depan dibandingkan dengan realisasi 2023.
“Hal ini sejalan dengan mobilitas masyarakat yang meningkat, penyesuaian tarif tol, dan operasional jalan tol baru yang menjadi faktor pendorong kinerja top line Jasa Marga,” ujarnya.