Emiten Hermanto Tanoko (BLES) Operasikan Pabrik Baru Senilai Rp280 M
- PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) akan mengoperasikan pabrik baru senilai Rp280 m di Banjarnegara, Jawa Tengah.
- Pabrik ini menyerap sekitar 250 tenaga kerja lokal dan memberikan tambahan kapasitas produksi sebesar 1.000.000 m3 bata ringan per tahun.
- Dampak terhadap kinerja bisnis perseroan baik secara operasional maupun keuangan, dengan tambahan kapasitas produksi sebesar kurang lebih 22 persen dan efisiensi biaya logistik.
Jakarta, FORTUNE - PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES), emiten prosen batu bata ringann yang teraliliasi dengan Hermanto Tanoko ini bakal bakal mengoperasikan pabrik baru perseroan di Banjarnegara, Jawa Tengah. Pabrik yang diproyeksikan menyerap sekitar 250 tenaga kerja lokal tersebut dibangun dengan investasi senilai Rp 280 miliar
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 5,7 hektar , dengan luas bangunan utama 25.069 m2, termasuk area produksi seluas 15.908 m2 dan ruang terbuka hijau (RTH) seluas 4.937 m2.
Corporate Secretary BLES, Andrew mengatakan, dengan beroperasinya pabrik baru ini, maka perusahaan akan mendapatkan kapasitas tambahan sebesar 1.000.000 m3 bata ringan per tahun. “Dengan demikian, total kapasitas produksi perseroan kini mencapai 5.600.000 m3 per tahun.,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/7).
Dampak terhadap kinerja
Adapun, pabrik baru ini diperkirakan berdampak terhadap kinerja bisnis perseroan baik secara operasional maupun keuangan.
Andrew mengatakan, dari sisi produksi, pabrik baru ini memberikan tambahan kapasitas sebesar kurang lebih 22 persen terhadap total kapasitas sebelumnya.
Sementara dari sisi distribusi diyakini dapat mempercepat jangkauan distribusi produk ke wilayah Jawa Tengah bagian Barat dan Selatan serta efisiensi biaya logistik, terutama ke wilayah tengah dan barat Pulau Jawa.
Dari sisi keuangan, tidak ada dampak material langsung terhadap struktur permodalan, karena proyek telah direncanakan dalam belanja modal tahun berjalan.
“Secara jangka panjang akan memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan dan keuntungan perseroan,” katanya.
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari belanja modal yang telah direncanakan oleh perseroan. Adapun, sumber pendanaan pembangunan pabrik ini berasal dari arus kas operasional perseroan dan pendanaan dari perbankan. Tidak terdapat transaksi afiliasi, pengalihan saham, ataupun benturan kepentingan dalam aksi korporasi ini.
