Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Harga Minyak Brent Naik Jadi US$79,07/Barel Usai AS Serang Iran

Tambang minyak dunia.
Tambang minyak dunia. (Pixabay/Matryx)
Intinya sih...
  • Harga minyak Brent berjangka naik 2,7 persen ke level US$79,07/barel setelah AS serang Iran
  • Kenaikan harga minyak berpotensi memberikan sentimen positif bagi emiten produsen migas dan penunjang migas
  • Israel melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap lokasi nuklir dan militer Iran, mengguncang pasar minyak dunia

Jakarta, FORTUNE - Harga minyak Brent berjangka untuk kontrak Agustus 2025 naik 2,7 persen ke level US$79,07/barel pada perdagangan Senin (23/6) pagi. Kenaikan harga ini menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada Minggu (22/6) bahwa AS telah melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran.

Investment Analyst Stockbit, Hendriko Gani, menilai bahwa kenaikan harga minyak mentah berpotensi memberikan sentimen positif jangka pendek bagi emiten produsen migas dan penunjang migas. Dalam risetnya, ia menerangkan bahwa sejumlah emiten yang berpotensi terkerek adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Ratu Prabu Energi Tbk (RATU), PT Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS), PT Elnusa Tbk (ELSA), hingga PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD).

Merespons serangan AS tersebut, parlemen Iran dilaporkan mendukung rencana penutupan Selat Hormuz, yang merupakan jalur pelayaran untuk sekitar 20 persen pasokan minyak global setiap hari.

Sebagai informasi tambahan, Selat Hormuz adalah jalur perairan antara Iran dan Oman, yang menghubungkan Teluk Persia dengan Teluk Oman dan Laut Arab. Meski demikian, keputusan akhir untuk menutup selat tersebut berada di tangan dewan keamanan nasional Iran.

Selain itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan negaranya tengah mempertimbangkan semua opsi untuk menanggapi serangan AS. Di sisi lain, Trump juga memperingatkan bahwa jika Iran membalas serangan kepada aset-aset AS, maka AS akan menanggapi balik dengan kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan serangan awalnya.

Pasar minyak dunia sebelumnya terguncang pada hari Jumat dua pekan lalu sesaat setelah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap lokasi nuklir dan militer Iran. Analis J.P. Morgan memperingatkan harga minyak dapat melonjak hingga US$120 per barel jika ketegangan geopolitik di Timur Tengah semakin memburuk.

Sementara itu, Goldman Sachs memperingatkan harga dapat menyentuh US$110 per barel untuk sementara jika jalur air Hormuz itu ditutup selama sebulan.

Untuk saat ini, Reuters melaporkan bahwa Brent naik relatif ringan 1,4 persen pada US$78,07 per barel, sementara minyak mentah AS naik 1,4 persen menjadi US$74,88. Di tempat lain di pasar komoditas, emas turun tipis 0,3 persen menjadi US$3.357 per ons.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us