IPO Rampung, Asia Pramulia (ASPR) Bidik Laba Tumbuh 50% di 2025
Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen kemasan plastik, PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), membidik pertumbuhan laba bersih sebesar 50 persen (YoY) pada 2025 berbekal dana hasil IPO (Initial Public Offering).
Sejalan dengan itu, ASPR menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 30 persen sampai dengan 40 persen. Guna meraih target tersebut, perseroan akan mengakselerasi kapasitas produksi.
Direktur Utama Asia Pramulia, Ricky Winoto mengatakan total kapasitas produksi perseroan ditargetkan meningkat menjadi sekitar 900 ton per bulan. "Terkait total kapasitas, kami bicara tonase kalau di plastik, sekarang kapasitas kami sekitar 500-600 ton per bulan," katanya kepada Fortune Indonesia di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Selasa (8/7).
Asia Pramulia memiliki beberapa segmen bisnis, meliputi: makanan-minuman, minyak goreng, air minum dalam kemasan (AMDK), otomotif, dan sebagainya. Secara terperinci, ASPR menargetkan untuk menggenjot segmen AMDK. Dus, kapasitas produksinya pun ditargetkan bertumbuh sekitar 300.000 galon per bulan.
"Sekarang produksi kami 160.000 galon per bulan, setelah IPO ditargetkan meningkat jadi 460.000 galon per bulan," ujarnya.
Melalui IPO, ASPR menerbitkan 812 juta saham baru dengan harga penawaran Rp124 per saham. Dana yang perseroan himpun dari IPO berjumlah Rp100,69 miliar atau 29,94 persen dari modal disetor penuh setelah IPO.
Perseroan akan menggunakan dana IPO untuk 2 fokus utama, mencakup:
Sekitar Rp46,6 miliar untuk membeli mesin-mesin baru demi mendukung segmen makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga kimia.
Sisanya untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku seperti PET (polythylene terephthalate) dan PP (polypropylene), serta biaya operasional pendukung ekspansi kapasitas.
"Selain dari penambahan kapasitas produksi, pertumbuhan juga akan didorong dari efisiensi sejumlah biaya," kata Direktur ASPR, Arif.
Saham ASPR menguat 32,45 persen ke harga Rp164 pada Selasa pukul 15.49 WIB.