Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kans IHSG Menguji Level 8.025 Jelang Long Weekend HUT-RI ke-80

Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mendekati level 8.000. Bagaimana dengan proyeksi pergerakan IHSG pada Jumat (15/8)?

Analis BInaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan IHSG menembus di atas resisten 7.910 pada hari Kamis, yang menunjukkan bahwa tren naik masih berlanjut. Pergerakan ini membawa IHSG mendekati target berikutnya di level 8.025.

"Namun demikian, harap diperhatikan potensi koreksi jangka pendek menuju 7.750 jika IHSG turun di bawah 7.853," kata Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 7.739, 7.660, 7.559, dan 7.432. Sementara level resistennya di 8.025, 8.102, dan 8.182. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Ivan memproyeksikan IHSG hari ini menguat di rentang 7.905 dan 7.990. Daftar saham pilihannya hari ini, meliputi: ADRO, INDF, INKP, KLBF, dan MBMA.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.900, pivot 7.970, dan resisten 8.000. Saham-saham yang mereka soroti hari ini, yakni: RAJA, WIFI, MYOR, HRTA, dan MAIN.

Kemarin (14/8), IHSG sempat menyentuh level intraday tertinggi baru di level 7.973. Saham sektor teknologi masih membukukan penguatan terbesar, sedangkan saham sektor infrastruktur mencatatkan koreksi terbesar. Investor masih berantusias akan potensi penurunan suku bunga The Fed dan pencapaian IHSG pada rekor tertinggi baru, namun disinyalir mulai terjadi aksi ambil untung jangka pendek menjelang long weekend

Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan, secara teknikal, IHSG kembali dibuka dengan membentuk gap dan mencatatkan rekor tertinggi baru. Indikator MACD dan stochastic RSI masih mengindikasikan potensi upside lanjutan. Volume beli juga mengalami kenaikan, meskipun mulai terdapat indikasi adanya distribusi.

Meskipun IHSG diperkirakan masih berpeluang menguat, namun perlu diwaspadai potensi adanya aksi profit taking jangka pendek menjelang libur panjang akhir pekan.

"Investor juga mencermati pidato kenegaraan dan nota keuangan RAPBN 2026 (15/8)," kata Ratna dalam risetnya.

Dari global, investor akan mencermati beberapa data ekonomi dari Tiongkok, seperti industrial production bulan Juli yang diperkirakan melambat menjadi 5,9 persen (YoY) dari 6,8 persen (YoY) pada Juni 2025. Data penjualan ritel dari Tiongkok pada Juli juga diperkirakan melambat menjadi 4,6 persen (YoY) dari 4,8 persen (YoY) pada Juni 2025, yang merupakan level terendah sejak Februari 2025.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us