Layanan OTT Topang Kinerja, MSIN Cetak Pendapatan Naik 14%

- MSIN mencatat pendapatan OTT sebesar Rp731 miliar, naik 10% secara tahunan.
- EBITDA tumbuh 23% menjadi Rp214 miliar, mendorong pendapatan MSIN naik 14,7% menjadi Rp1,87 triliun pada semester I/2025.
- RCTI+ dan Vision+ berkontribusi 39% dan 41% terhadap pendapatan dan EBITDA MSIN serta jumlah pelanggan berbayar meningkat dari 2,85 juta menjadi 4,1 juta.
Jakarta, FORTUNE - PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) mencatat pertumbuhan kinerja yang solid, didorong oleh peningkatan pendapatan dari segmen over-the-top (OTT) yang mencakup platform RCTI+ dan Vision+. Segmen ini membukukan pendapatan sebesar Rp731 miliar, meningkat 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, EBITDA tercatat tumbuh 23 persen (yoy) menjadi Rp214 miliar.
Kinerja positif itu kemudian mendorong pendapatan MSIN naik 14,7 persen secara tahunan dari Rp1,63 triliun menjadi Rp1,87 triliun pada semester I/2025 .Dengan demikian emiten milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo ini mampu meraup laba hingga Rp303,79 miliar atau meningkat 4,34 persen pada separuh pertama 2025.
Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group, mengatakan platform streaming OTT MSIN ini tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga menghasilkan margin tinggi yang mencerminkan peningkatan monetisasi di seluruh layanan iklan, langganan, dan konten premium.
Lonjakan pendapatan OTT ini memperkuat keberhasilan MSIN dalam beralih ke model bisnis yang berbasis teknologi, sejalan dengan perubahan perilaku konsumen dan meningkatnya konsumsi media digital.
"Dengan kontribusi masing-masing sebesar 39 dan 41 persen terhadap pendapatan dan EBITDA MSIN pada semester pertama 2025, RCTI+ dan Vision+ telah menjadi pilar utama kinerja keuangan perseroan," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (7/8).
Tidak hanya dari sisi keuangan, platform OTT tersebut juga mencatatkan lonjakan jumlah pelanggan berbayar dari 2,85 juta pada 2024 menjadi 4,1 juta pada pertengahan tahun ini. Pengguna aktif bulanan (MAU) juga mencapai 109 juta, namun angka ini lebih rendah dibandingkan tengah tahun lalu.
Lonjakan platform OTT disebabkan oleh langkah perusahaan dalam mengurangi konten gratis dan mengalihkan fokus pada konversi pelanggan. Sementara penurunan terhadap pengguna aktif disebabkan pergeseran strategi menuju penawaran yang lebih premium yang meningkatkan monetisasi jangka panjang.
"Kami antusias dengan kinerja RCTI+ dan Vision+ yang kuat di semester pertama 2025. Pertumbuhan pelanggan berbayar dan engagement pengguna mencerminkan keberhasilan strategi kami. Kami berfokus untuk mempercepat momentum ini dengan konten inovatif dan strategi digital yang gesit, yang semakin memperkuat posisi kami di pasar," kata Harry.