Merry Riana Edukasi akan IPO, Targetkan Dana Rp39,99 Miliar

- Merry Riana Edukasi akan melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO.
- Targetkan dana hingga Rp39,99 miliar dengan melepas 266,66 juta saham baru dalam rentang harga Rp110 hingga Rp150 per saham.
- Jadwal IPO periode book building pada 24-26 Juni dan penawaran umum pada 2-7 Juli.
Jakarta, FORTUNE - PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mengumumkan rencana untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO). Merry Riana Edukasi dikenal sebagai perusahaan holding di sektor pendidikan dan pengembangan diri.
Langkah Merry Riana Edukasi akan IPO diambil sebagai upaya strategis perusahaan dalam memperkuat ekspansi bisnis serta memperluas jangkauan layanan pendidikan non-akademis. Selain membuka akses pendanaan publik, hal ini juga menandai komitmen jangka panjang perusahaan untuk tetap beerkelanjutan di sektor edukasi nasional.
Targetkan dana hingga Rp39,99 Miliar
Berdasarkan prospektus awal yang dirilis pada Selasa, 24 Juni 2025, PT Merry Riana Edukasi Tbk akan melepas sebanyak-banyaknya 266,66 juta saham baru. Nilai nominalnya mencapai Rp12,5 per saham. Jumlah ini setara dengan 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Harga penawaran awal (book building) ditetapkan dalam kisaran Rp110 hingga Rp150 per saham. Hal ini membuat MERI berpotensi menghimpun dana segar sebesar Rp29,33 miliar hingga Rp39,99 miliar dari pasar modal.
Jadwal IPO
Masih mengacu pada prospektus, periode book building akan berlangsung dari 24 hingga 26 Juni 2025. Jika semua proses berjalan lancar, perusahaan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Juni 2025.
Selanjutnya, masa penawaran umum dijadwalkan pada 2–7 Juli 2025. Kemudian, berlanjut penjatahan saham pada 7 Juli, pendistribusian saham secara elektronik pada 8 Juli, dan pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia pada 9 Juli 2025.
Dalam proses IPO ini, MERI menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Terkait penggunaan dana hasil IPO, sebanyak 65 persen akan dialokasikan ke anak usaha PT Merry Riana Edukasi Delapan.
Dana tersebut akan digunakan untuk mendukung operasional seperti sewa pusat pembelajaran (learning centre), kegiatan pemasaran, pengembangan SDM, perlengkapan pengajaran, dan kebutuhan kantor. Sementara 35 persen sisanya akan disalurkan ke anak usaha PT Merry Riana Akademi Tujuh untuk penyelenggaraan event, aktivitas promosi, dan kebutuhan pengajaran lainnya..
Kepemilikan dan dukungan strategis
Saat ini, PT Merry Riana Edukasi dimiliki oleh tiga pemegang saham utama. PT Merry Riana Indonesia menguasai 74,99 persen saham.
Alva Christopher Tjenderasa memegang 0,01 persen. Sisa 25 persen dimiliki oleh PT Tancorp Investama Mulia, perusahaan milik pengusaha nasional Hermanto Tanoko.
Tancorp telah menjadi mitra strategis MERI sejak 2024. Dalam webinar yang digelar oleh Indonesia Investment Education pada 24 Juni 2025, Hermanto menyatakan keterlibatannya didorong oleh kesamaan visi dalam pengembangan pendidikan non-akademis yang berdampak luas.
"Dengan adanya jaringan Tancorp, program-program edukasi dari Merry bisa menjangkau segmen yang lebih luas, baik di daerah maupun tingkat nasional," ujar Hermanto.
Apabila Merry Riana Edukasi akan IPO berhasil terlaksana, MERI akan menjadi emiten kesembilan dari portofolio Tancorp yang tercatat di BEI. Perusahaan ini mengikuti jejak perusahaan lain seperti PT Avia Avian Tbk (AVIA) dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO).
Bukan exit strategy
Founder sekaligus Komisaris Utama PT Merry Riana Edukasi, Merry Riana, menegaskan bahwa IPO bukanlah strategi keluar dari bisnis. Merry Riana Edukasi akan IPO adalah langkah ekspansi yang dirancang untuk memperkuat posisi perusahaan ke depan.
"Kami IPO bukan untuk keluar, kami IPO untuk membesarkan. Ini bukan sekadar ucapan. Saya bahkan sudah mengunci (lock) saham saya sendiri selama lima tahun ke depan sebagai bentuk komitmen penuh," ujar Merry.
Ia juga menambahkan seluruh dana hasil IPO akan digunakan sesuai prospektus, bukan untuk aksi korporasi lain seperti akuisisi. Jika di kemudian hari ada rencana pengembangan atau ekspansi anorganik, pembiayaan akan berasal dari sumber dana internal perusahaan.
"Jika ada pengembangan ke depan, tidak akan menggunakan dana IPO. Perusahaan kami sudah menyiapkan dana sendiri untuk itu," tegasnya.
Lebih lanjut, MERI membuka peluang untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan edukasi yang dapat memperkuat sinergi bisnis. Menurut Merry, pertumbuhan perusahaan ke depan akan didorong tidak hanya secara organik, tetapi juga anorganik melalui strategi akuisisi yang selektif.
"Ke depan, kami akan terus berkembang baik secara organik maupun anorganik dengan akuisisi perusahaan yang sejalan," tutup Merry.