Neraca Defisit Lagi, IHSG Diperkirakan Melaju Sideways Korektif

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak sideways pada Jumat (22/8), setelah ditutup turun 0,67 persen kemarin.
Phintraco Sekuritas menjelaskan, aksi profit taking terhadap sejumlah saham dengan kapitalisasi pasar besar membebani laju IHSG kemarin. Secara teknikal, walaupun tren IHSG masih bullish dalam jangka menengah, beberapa indikator menunjukkan potensi koreksi jangka pendek.
"Sehingga IHSG diperkirakan sideways cenderung melemah dengan pergerakan pada rentang 7.800-7.930," jelas tim riset Phintraco Sekuritas.
Sentimen dari pasar domestik adalah data neraca dagang Indonesia. Pada kuartal-II 2025, defisit neraca transaksi berjalan Indonesia mencapai US$3 miliar, jauh lebih besar dari defisit US$228 juta pada kuartal-I 2025.
Kondisi neraca tersebut menandai defisit neraca transaksi berjalan selama 9 kuartal berturut-turut, bahkan merupakan defisit terbesar sejak kuartal-II 2024. Bank Indonesia (BI) sendiri menargetkan defisit transaksi berjalan sekitar 0,5 persen sampai dengan 1,3 persen PDB tahun ini.
Investor juga akan mencermati data jumlah uang beredar M2 di Indonesia periode Juli 2025 (22/8) yang diperkirakan meningkat 6,7 persen (YoY), lebih tinggi dari pertumbuhan Juni 2025 yang mencapai 6,5 persen (YoY). Uang beredar M2 pada Juni 2025 naik 6,5 persen (YoY) dari 4,9 persen (YoY) pada Mei 2025.
Akselerasi jumlah uang beredar M2 menandakan aktivitas ekonomi dan likuiditas mulai meningkat. Katalisnya berkat pemangkasan BI Rate serta adanya bansos dari pemerintah. Sementara itu dari AS, pasar global akan menantikan pidato Chairman The Fed Jerome Powell pada simposium di Jackson Hole (22/8).
Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini, mencakup: JPFA, ELSA, MIDI, CNMA, dan SMDR.
Senada dengan Phintraco, Binaartha Sekuritas juga memprediksi IHSG hari ini melemah di rentang 7.820 dan 7.920. Saham-saham yang masuk pantauan mereka adalah ADRO, AKRA, ANTM, ASII, dan BBCA.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengatakan, IHSG gagal mempertahankan momentum positif yang terbentuk pada hari Rabu dengan ditembusnya support minor di level 7.893 kemarin.
"Dengan demikian, IHSG berpotensi mengisi gap di 7.800-7.835 hari ini, kecuali jika IHSG menembus di atas 7.932," jelas Ivan dalam risetnya.
Level support IHSG berada di 7.739, 7.660, dan 7.559. Sementara level resistennya di 7.932, 8.025, dan 8.102. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.