Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pakuwon Jati (PWON) Catat Penurunan Marketing Sales 22%, Ini Sebabnya

Pakuwon Jati
Pakuwon Jati
Intinya sih...
  • Pendapatan PWON turun 22% di semester I-2025 menjadi Rp603 miliar, dengan 75% berasal dari program insentif PPNDTP pemerintah.
  • Pendapatan bersih PWON tumbuh 3% menjadi Rp3,37 trilliun, didukung oleh recurring revenue dan development revenue.
  • Recurring revenue dari retail mal naik 15%, sementara development revenue turun 16%, mendorong laba bersih PWON naik 33% menjadi Rp1,39 trilliun.

Jakarta, FORTUNE - Emiten properti, PT Pakuwon Jati (PWON) mencatat penurunan marketing sales hingga 22 persen sepanjang semester I 2025 menjadi Rp603 miliar. Meski begitu, PWON masih mencetak pertumbuhan pendapatan bersih sebesar tiga persen menjadi Rp 3,37 trilliun.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PWON, Minarto Basuki mengatakan, mayoritas marketing sales yang didapat perusahaan berasal dari penjualan rumah dengan dukungan program insentif PPNDTP yang dicanangkan pemerintah sejak triwulan 4 tahun 2023.

"Komposisi penjualan periode semester 1 tahun 2025 terdiri dari landed houses 41% serta condominium dan office sebesar 59 persen," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (30/7).

Pendapatan ini ditopang oleh recurring revenue dan development revenue. Perseroan mencatat recurring revenue Rp2,69 triliun, tumbuh 10 persen dari Rp2,45 triliun pada periode yang sama tahun lalu, sementara development revenue turun 16 persen secara tahunan menjadi Rp679 miliar.

Pada pos recurring revenue, segmen ritel mal menyumbang Rp1,93 trilliun, tumbuh 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,69 trilliun. Sementara pendapatan office leasing berkontribusi Rp147 miliar, turun sebesar 6 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 157 miliar. Lalu pendapatan hospitality sebesar Rp618 miliar, naik 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 608 miliar.

Berdasarkan segmen, PWON mengantongi pendapatan dari retail leasing sebesar 57 persen diikuti hotel dan serviced apartment 18 persen. Berikutnya, office leasing 4 persen, penjualan kondominium 12 persen, rumah tapak 8 persen, dan penjualan kantor 1 persen.

Di sisi lain laba bruto PWON naik dua persen secara tahunan, dari Rp1,8 persen pada semester I tahun lalu menjadi Rp1,85 trilliun. Kemudian EBITDA sebesar Rp1,82 trilliun, naik 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,79 trilliun. Kinerja positif tersebut mendorong laba bersih emiten properti ini melesat 33 persen secara tahunan menjadi Rp1,39 trilliun.

Hingga semester I tahun ini, PWON mencatat telah merealisasikan belanja modal sebanyak Rp478 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk membiayai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi dan Pakuwon City Mall tahap 3 Surabaya.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us