Pemilik Plaza Indonesia (INPP) Bagikan Dividen Rp67 M, Ini Perinciannya

- Pemilik Plaza Indonesia, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP), bagikan dividen tunai Rp67 miliar untuk tahun buku 2024.
- Nilai dividen tersebut setara Rp6 per saham, 20 persen dari laba bersih perseroan pada 2024 yang mencapai Rp334,9 miliar.
- Recurring income dari beragam portofolio properti gaya hidup INPP menyumbang 82,3 persen dari total pendapatan perseroan pada 2024 dan terus menunjukkan pertumbuhan.
Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik Plaza Indonesia, PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP), menetapkan pembagian dividen tunai senilai Rp67 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Kamis (19/6).
Total dividen tersebut setara dengan Rp6 per saham. Sebagai konteks, nilai ini merupakan 20 persen dari laba bersih perseroan pada 2024 yang mencapai Rp334,9 miliar. Namun, pengumuman ini direspons negatif oleh pasar, dengan saham INPP ditutup melemah 5,88 persen ke level Rp800 pada akhir perdagangan Kamis.
Dalam sebulan terakhir, harga saham INPP telah terkoreksi 11,11 persen.
Direktur Utama Paradise Indonesia, Anthony P. Susilo, menyatakan bahwa keputusan pembagian dividen ini telah mempertimbangkan kebutuhan ekspansi dan pengembangan proyek strategis perusahaan.
"Kinerja positif kami yang ditopang oleh recurring income dari beragam portofolio properti gaya hidup kami memungkinkan perseroan untuk tetap membagikan dividen tanpa mengganggu rencana pertumbuhan jangka panjang,” ujar Anthony dalam keterangan resminya.
Pendapatan berulang (recurring income) memang menjadi tulang punggung bisnis INPP, yang berasal dari properti hotel, pusat perbelanjaan, dan aset sewa lainnya. Segmen ini menyumbang 82,3 persen dari total pendapatan perseroan pada 2024 dan terus menunjukkan pertumbuhan, seperti tercatat pada kuartal I-2025 yang naik 12,6 persen secara tahunan (YoY).
Untuk memperkuat fondasi tersebut, perseroan konsisten menambah portofolio pada segmen perhotelan dan komersial. Rencana terdekat adalah peresmian proyek 23 Paskal Extension pada semester II 2025, yang diharapkan mampu mendongkrak porsi pendapatan berulang lebih lanjut.
Menatap sisa tahun 2025, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit.
"Penyelesaian proyek-proyek [strategis] ini diharapkan dapat segera berkontribusi pada peningkatan recurring income dan penjualan, memperkuat posisi keuangan perusahaan, serta terus memberikan nilai optimal bagi para pemegang saham," kata Anthony.