Pendapatan Naik 48 Persen, Saham LAPD Terangkat 165 Persen

- Pendapatan LAPD naik 48,6 persen menjadi Rp138,50 miliar pada semester I-2025
- Kerugian bersih turun tipis 19,52 persen menjadi Rp2,07 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu
- LAPD akan memperkuat posisi permodalan demi merealisasikan pembangunan gudang baru dan menambah armada distribusi
Jakarta, FORTUNE - PT Leyand International Tbk (LAPD) mencatatkan kinerja menjanjikan sepanjang semester I-2025 dengan meraup pendapatan sebesar Rp138,50 miliar. Angka ini naik 48,60 persen secara tahunan (YoY) dari Rp93,20 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Kinerja positif ini direspons pasar dengan antusias. Pada perdagangan Kamis (7/8), saham LAPD ditutup naik 8,45 persen ke level 77. Bahkan, dalam sebulan terakhir, saham perseroan telah tumbuh 165,52 persen.
Direktur Utama PT Leyand International Tbk, Bambang Rahardja Burhan, menyatakan pencapaian tersebut, yang setara 59,1 persen dari target pendapatan 2025, turut mendorong perbaikan profitabilitas. Kerugian bersih perseroan mengalami penurunan 19,52 persen menjadi Rp2,07 miliar dari sebelumnya Rp2,58 miliar.
Menurut Bambang, perseroan tengah memproses berbagai strategi memperbaiki profitabilitas, salah satunya dengan memperkuat posisi permodalan demi mendukung ekspansi.
“Penguatan permodalan itu sekaligus untuk merealisasikan pembangunan gudang baru yang kami harapkan bisa rampung pada awal 2026,” kata Bambang dalam keterangannya, Kamis (7/8).
Pembangunan gudang baru ini merupakan respons atas meningkatnya kebutuhan operasional. Perseroan akan memanfaatkan lahan yang berada di sebelah gedung utama untuk proyek tersebut.
Selain itu, perseroan juga akan menambah armada dan kendaraan baru sebagai penunjang kegiatan distribusi.
"Perseroan berharap, berbagai upaya tersebut bisa memperbaiki profitabilitas perseroan," kata Bambang.
Dari sisi neraca keuangan per akhir Juni 2025, perseroan berhasil menurunkan liabilitas menjadi Rp188,80 miliar dari posisi Rp196,70 miliar. Total aset perseroan mencapai Rp213,56 miliar, meskipun ekuitas turun menjadi Rp24,7 miliar dari Rp28,34 miliar.
Didirikan dengan nama PT Lemahabang Perkasa, perseroan melantai di bursa pada 2001. Setelah beberapa kali berganti nama, perseroan bertransformasi menjadi PT Leyand International Tbk pada 2007.
Bisnis utama perseroan telah berevolusi dari industri kemasan plastik menjadi perusahaan induk investasi dan konsultasi manajemen sejak 2013. Kini, peran utamanya adalah sebagai perusahaan induk investasi setelah mengakuisisi 51 persen saham PT Rusindo Eka Raya (RER), yang bergerak pada bidang distribusi produk konsumen fast-moving consumer goods (FMCG).